Jumat, 29 Agustus 2014
Lavender Town
Aku bertemu teman terbaikku di sekolah dasar. Kami berdua membawa gameboy kami ke sekolah, bermain dan duduk bersama saat makan siang. Aku mempunyai game versi Blue dengan Venusaur sebagai Starter, sedangkan dia versi Red dengan Charizard sebagai Starter. Aku dan dia bertanding pokemon setiap kali kita sempat dan kami menjadi sahabat baik karenanya. Tahun demi tahun berlalu, kami terus bermain pokemon, bahkan sampai SMU. Sepanjang semua generasi pokemon yang pernah kami lalui, pertarungan pokemon tak pernah membuat kami bosan.
Ketika kami lulus dari SMU, kami harus berpisah. Kami tidak berkomunikasi banyak setelah itu karena masing-masing dari kami memiliki kehidupan yang sibuk seperti mengikuti kuliah dan kegiatan lainnya. Aku tidak pernah berfikir kami akan menjalin kembali persahabatan seperti dulu. Di tahun 2007, game Pokemon seri Diamond & Pearl dirilis, dan kami kembali menikmati 2 seri baru tersebut. Kami bertarung dan berbicara melalui Wi-Fi hampir setiap hari selama beberapa minggu setelah game tersebut dirilis.
Temanku mengatakan bahwa ia berencana memainkan versi lama dari game Pokemon Red, karena sekitar 3 bulan setelah Diamond & Pearl dirilis kami sudah tidak bermain versi D&P sebanyak saat setelah dirilis. Saat aku bertanya mengapa ia ingin memainkan versi Red, ia menjawab, "Aku tidak tahu, mungkin aku akan menemukan sesuatu yang belum pernah ditemukan."
Meskipun aku enggan untuk memainkan kembali versi Blue dengan dia, ia tetap memainkan versi Red. Setelah ia memulai perjalanannya memainkan lagi game versi Red, aku tidak pernah berbicara dengannya lagi. Tiga minggu kemudian, aku menerima telepon dari orang tuanya. Beliau mengatakan sahabatku telah meninggal dunia. Meskipun tidak pernah memiliki masalah serupa, sebelum meninggal temanku itu sering mengalami kejang intens. Sampai suatu saat, teman seasramanya menemukan ia tergeletak di tanah, tak bernyawa , dan anehnya memakai headphone favoritnya.
Aku secepatnya langsung menghadiri pemakaman temanku. Teman seasramanya, yang kebetulan menghadiri pemakamannya juga, memberitahuku bahwa beberapa hari sebelum tragedi tersebut, temanku menjadi tergila-gila dengan Lavender Town dan musiknya. Dari dulu, sahabatku memang bercita - cita menjadi insinyur suara setelah lulus dan ia memang mempunyai berbagai keterampilan di bidang audio editing.
~Flashback~
Setelah ia menemukan kota Lavender Town, ia mengambil audionya (Lavender Theme) dan memasukkannya ke komputer untuk mulai bereksperimen dengan itu. Menariknya, ia membual tentang menemukan sobekan audio langka dari music Lavender Town yang dimainkannya di versi eksklusif untuk Jepang, yaitu Pokemon Green. Ia mengatakan pada teman seasramanya, "Frekuensi dalam lagu ini berbeda, mereka (frekuensinya) berbaur dengan suatu cara yang khusus , tapi ada sesuatu yang hilang."
~End Of Flashback~
Aku memiliki kesempatan mengecek komputernya untuk terakhir kalinya. Aku melihat Recent Items, dan di daftar paling atas tertuliskan "Lavender.wav". Ada juga beberapa foto kami bersama, kedua file tersebut saya salin ke Flash Drive saya.
Diriku masih dinaungi kesedihan atas kematian sahabat saya, hingga saya masih mengabaikan audio tersebut (Lavender.wav) sampai beberapa minggu sebelum menulis ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menelusuri kembali apa yang telah terjadi. Didorong oleh keinginanku untuk mengetahui penyebab kematiannya, aku membuka dialog box untuk file audio, tanpa mendengarkan file audionya. Di bagian komentar dari metadata, temanku menulis, "Nada Binaural, aku menambahkan frekuensi yang diperlukan, aku tau mengapa kota Lavender Town begitu sedih, dan aku tau Bagian Yang Hilang."
Bahkan sebelumnya, ketika aku melihat default audio programnya (masih tanpa mendengarkan audionya), aku menemukan playcount untuk file yang satu ini. Aku bertanya pada orang-orang penyuka audio secara online dengan harapan dapat memecahkan teka-teki ini. Mereka memberikanku software khusus yang bisa menganalisa audio secara real time dan itu adalah itu salah satu cara untuk memecahkannya. Video ini (video yang dimaksud) adalah rekaman layarku yang aku jalankan menggunakan software tersebut. Sampai hari ini saya belum mendengarkan audio yang sebenarnya, karena aku terlalu sedih untuk menghadapi kenyataan bahwa Anthony, sahabat terbaikku telah mati.
Tambahan: Terakhir kali sang pemilik akun melakukan aktifitas adalah tahun 2009, sementara tanggal video itu tertera jelas tahun 2010.
Rabu, 20 Agustus 2014
The Rake
Kali ini adalah cerita salah satu Urban Legend, The Rake. Makhluk ini
merupakan sejenis manusia, dengan kuku tajam, kurus, dan kulitnya
berwarna abu-abu. Diceritakan, makhluk ini menghantui korbannya dengan
cara duduk di ujung spring bed korbannya pada tengah malam dan menunggu
korbannya bangun.
--------------------------------------------------------------
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.
Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.
Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.
A Suicide Note : 1964
Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.
Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.
A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)
A Mariners Log : 1691
รข??Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.
Dari Seorang Saksi : 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.
Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.
Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.
Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.
Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.
Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang Dia adalah The Rake.
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.
Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.
Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.
Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.
Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.
Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).
Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.
Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.
Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.
--------------------------------------------------------------
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.
Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.
Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.
A Suicide Note : 1964
Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.
Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.
A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)
A Mariners Log : 1691
รข??Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.
Dari Seorang Saksi : 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.
Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.
Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.
Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.
Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.
Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang Dia adalah The Rake.
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.
Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.
Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.
Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.
Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.
Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).
Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.
Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.
Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.
The Smiling Man
hal
ini terjadi sekitar lima tahun yang lalu saat aku masih tinggal di
sebuah apartemen di kota besar, aku adalah seorang pengidap insomnia
akut, jadi saat teman sekamarku sudah tidur, aku sering pergi keluar
untuk menghabiskan waktu. berjalan sendirian di kegelapan malam, aku
tidak punya alasan untuk merasa takut, sampai malam itu, malam yang
mengubah hidupku untuk selamanya.
saat itu hari Rabu, sekitar jam satu atau dua tengah malam, aku sedang berjalan menyusuri taman yang jaraknya lumayan jauh dari apartemen, malam begitu sunyi, tidak ada satupun kendaraan yang berlalu-lalang. jalanan benar-benar kosong.
aku berbalik dan berjalan diatas trotoar, hendak kembali ke apartemenku, saat itulah pertama kali aku melihatnya diujung jalan.
aku melihat siluet seorang pria, dan dia sedang menari. itu adalah tarian yang aneh, mungkin mirip waltz, dan dia mengakhiri setiap gerakan dengan sebuah hentakan kedepan, kurasa kau boleh membayangkan bahwa dia menari sambil berjalan, dan dia menuju tepat kearahku.
awalnya kukira dia sedang mabuk, jadi aku melangkah kepinggir trotoar, memberinya cukup ruang untuk melewatiku, dia makin mendekat dan aku makin menyadari sosoknya yang sungguh aneh, tubuhnya begitu kurus dan tinggi semampai, serta mengenakan setelan yang ketinggalan zaman.
dia terus menari dan mendekat sampai akhirnya aku mampu melihat wajahnya.
kepalanya miring dengan garis yang tidak wajar dan matanya melotot menghadap langit, senyum lebar dan mengerikan tersungging di wajahnya, senyum yang hanya akan kau lihat di serial kartun. tatapan liar dan senyumnya yang tidak masuk akal sudah cukup membuatku bergidik dan segera menyebrang jalan menjauh darinya. aku tidak berhenti memperhatikannya saat sampai di sebrang jalan dan menghentikan langkahku. dia tak lagi
menari dan kini berdiri dengan salah satu
kaki, menghadapku namun tetap melihat keatas. tentu dengan senyum aneh yang masih merekah lebar.
saat itu aku sudah sangat gugup, aku mulai berjalan namun tetap enggan untuk melepaskan pandanganku darinya. saat aku telah mencapai jarak setengah blok, aku menoleh kedepan untuk beberapa saat, hanya untuk memastikan bahwa jalanan dan trotoar di hadapanku benar-benar lengang. masih dalam keadaan gugup, aku berbalik kembali kearah pria tadi berdiri dan mendapati dirinya telah lenyap.
aku sempat lega untuk beberapa saat... sampai aku melihatnya lagi, kali ini dia sudah ikut menyebrang, aku tak dapat melihatnya dengan jelas karena jarak kami sudah cukup jauh dan pekatnya gelap malam. tapi aku sangat yakin dia sedang menatapku. tak lebih dari 10 detik aku mengalihkan pandanganku darinya, jadi sudah pasti dia bergerak dengan cepat.
aku begitu terkejut saat itu hingga tak dapat bergerak, ketika dia mulai berjalan menuju kearahku lagi, dia mengambil langkah-langkah besar, seperti seseorang sedang berjinjit, namun dengan kecepatan tinggi.
aku harus bilang bahwa semestinya aku kabur waktu itu, atau mengambil ponselku dan mulai menghubungi seseorang, tapi tidak. aku hanya diam membeku menyaksikannya berjingkat kearahku.
kemudian dia berhenti, sekitar sepuluh meter dariku, masih dengan senyumnya, masih melotot kelangit.
ketika aku mendapatkan kendali atas tubuhku lagi, hal pertama yang kupikirkan ialah segera mengumpat padanya "apa yang kau inginkan dariku heh?" namun yang keluar dari mulutku lebih terdengar seperti rengekan.
terlepas dari bisa atau tidaknya manusia mencium rasa takut, mereka bisa mendengarnya. dan aku mendengar rasa takut dari suaraku sendiri. dan itu hanya membuatku merasa lebih buruk.
tapi dia tetap tidak bereaksi sama sekali. hanya diam berdiri, dengan senyum anehnya.
lalu, setelah sekian lama, pria tersebut perlahan berbalik, kemudian mulai menari-menjauh dariku, entah mengapa. kali ini aku tak akan melepaskan pandanganku lagi darinya, sampai dia telah benar-benar jauh, menghilang diantara lampu-lampu jalan yang remang.
kemudian aku menyadari sesuatu, dia tak lagi menjauh atau menari, aku menyaksikan dalam horor bayangnya yang semakin membesar dari kejauhan, dia kembali, dan kini berlari dengan kencang mengejarku.
aku segera berlari secepat yang kubisa menuju ke penerangan yang lebih baik, menuju jalanan yang lebih ramai, saat aku menoleh kebelakang, aku tak melihatnya dimanapun. sepanjang jalan menuju apartemenku, aku terus menoleh kebelakang beberapa kali, masih merasakan sosoknya membuntutiku dari belakang dengan senyumnya yang mengerikan, tapi dia tidak pernah muncul.
semenjak malam itu, aku tidak pernah lagi berjalan sendirian. ada sesuatu diwajahnya yang selalu menghantuiku hingga saat ini, dia tidak tampak mabuk, sorot matanya terlihat benar-benar gila. dan itu adalah hal yang sungguh menyeramkan.
Catatan: creepypasta yang satu ini telah di filmkan menjadi film pendek jika ada yang ingin melihat tinggal klik saja link yang ini http://www.youtube.com/watch?v=_u6Tt3PqIfQ
saat itu hari Rabu, sekitar jam satu atau dua tengah malam, aku sedang berjalan menyusuri taman yang jaraknya lumayan jauh dari apartemen, malam begitu sunyi, tidak ada satupun kendaraan yang berlalu-lalang. jalanan benar-benar kosong.
aku berbalik dan berjalan diatas trotoar, hendak kembali ke apartemenku, saat itulah pertama kali aku melihatnya diujung jalan.
aku melihat siluet seorang pria, dan dia sedang menari. itu adalah tarian yang aneh, mungkin mirip waltz, dan dia mengakhiri setiap gerakan dengan sebuah hentakan kedepan, kurasa kau boleh membayangkan bahwa dia menari sambil berjalan, dan dia menuju tepat kearahku.
awalnya kukira dia sedang mabuk, jadi aku melangkah kepinggir trotoar, memberinya cukup ruang untuk melewatiku, dia makin mendekat dan aku makin menyadari sosoknya yang sungguh aneh, tubuhnya begitu kurus dan tinggi semampai, serta mengenakan setelan yang ketinggalan zaman.
dia terus menari dan mendekat sampai akhirnya aku mampu melihat wajahnya.
kepalanya miring dengan garis yang tidak wajar dan matanya melotot menghadap langit, senyum lebar dan mengerikan tersungging di wajahnya, senyum yang hanya akan kau lihat di serial kartun. tatapan liar dan senyumnya yang tidak masuk akal sudah cukup membuatku bergidik dan segera menyebrang jalan menjauh darinya. aku tidak berhenti memperhatikannya saat sampai di sebrang jalan dan menghentikan langkahku. dia tak lagi
menari dan kini berdiri dengan salah satu
kaki, menghadapku namun tetap melihat keatas. tentu dengan senyum aneh yang masih merekah lebar.
saat itu aku sudah sangat gugup, aku mulai berjalan namun tetap enggan untuk melepaskan pandanganku darinya. saat aku telah mencapai jarak setengah blok, aku menoleh kedepan untuk beberapa saat, hanya untuk memastikan bahwa jalanan dan trotoar di hadapanku benar-benar lengang. masih dalam keadaan gugup, aku berbalik kembali kearah pria tadi berdiri dan mendapati dirinya telah lenyap.
aku sempat lega untuk beberapa saat... sampai aku melihatnya lagi, kali ini dia sudah ikut menyebrang, aku tak dapat melihatnya dengan jelas karena jarak kami sudah cukup jauh dan pekatnya gelap malam. tapi aku sangat yakin dia sedang menatapku. tak lebih dari 10 detik aku mengalihkan pandanganku darinya, jadi sudah pasti dia bergerak dengan cepat.
aku begitu terkejut saat itu hingga tak dapat bergerak, ketika dia mulai berjalan menuju kearahku lagi, dia mengambil langkah-langkah besar, seperti seseorang sedang berjinjit, namun dengan kecepatan tinggi.
aku harus bilang bahwa semestinya aku kabur waktu itu, atau mengambil ponselku dan mulai menghubungi seseorang, tapi tidak. aku hanya diam membeku menyaksikannya berjingkat kearahku.
kemudian dia berhenti, sekitar sepuluh meter dariku, masih dengan senyumnya, masih melotot kelangit.
ketika aku mendapatkan kendali atas tubuhku lagi, hal pertama yang kupikirkan ialah segera mengumpat padanya "apa yang kau inginkan dariku heh?" namun yang keluar dari mulutku lebih terdengar seperti rengekan.
terlepas dari bisa atau tidaknya manusia mencium rasa takut, mereka bisa mendengarnya. dan aku mendengar rasa takut dari suaraku sendiri. dan itu hanya membuatku merasa lebih buruk.
tapi dia tetap tidak bereaksi sama sekali. hanya diam berdiri, dengan senyum anehnya.
lalu, setelah sekian lama, pria tersebut perlahan berbalik, kemudian mulai menari-menjauh dariku, entah mengapa. kali ini aku tak akan melepaskan pandanganku lagi darinya, sampai dia telah benar-benar jauh, menghilang diantara lampu-lampu jalan yang remang.
kemudian aku menyadari sesuatu, dia tak lagi menjauh atau menari, aku menyaksikan dalam horor bayangnya yang semakin membesar dari kejauhan, dia kembali, dan kini berlari dengan kencang mengejarku.
aku segera berlari secepat yang kubisa menuju ke penerangan yang lebih baik, menuju jalanan yang lebih ramai, saat aku menoleh kebelakang, aku tak melihatnya dimanapun. sepanjang jalan menuju apartemenku, aku terus menoleh kebelakang beberapa kali, masih merasakan sosoknya membuntutiku dari belakang dengan senyumnya yang mengerikan, tapi dia tidak pernah muncul.
semenjak malam itu, aku tidak pernah lagi berjalan sendirian. ada sesuatu diwajahnya yang selalu menghantuiku hingga saat ini, dia tidak tampak mabuk, sorot matanya terlihat benar-benar gila. dan itu adalah hal yang sungguh menyeramkan.
Catatan: creepypasta yang satu ini telah di filmkan menjadi film pendek jika ada yang ingin melihat tinggal klik saja link yang ini http://www.youtube.com/watch?v=_u6Tt3PqIfQ
Will You Play With Me?
Aku tidak pernah ingin mengungkapkan cerita saya, tapi itu harus dilakukan. Sudah begitu lama, dan tidak ada yang mengetahui nya.Tapi sekarang aku akan menceritakan nya kepadamu, pembaca, untuk membaca cerita saya, dan berusaha untuk memahami kengerian yang saya alami. Jari-jariku kaku dan bergemetar dan air mata ku mencoba untuk mengetik ini. Tapi aku memperingatkan kamu sekarang, apa yang Anda baca tidak dapat dibaca.
Itu adalah malam yang biasa di apartemen saya. Aku lelah, hari-hari di kantor telah begitu membuatku stres akhir-akhir ini, dan saya melihat ke atas untuk mendapatkan tidur yang tenang. Itu selalu membuat semua nya terlihat lebih baik.
Tapi malam ini berbeda.
Angin tampak menyenangkan. Langit tampak gelap. Dan aku bersantai di kursiku menonton sit-com favorit saya sebelum tidur, saya melihat apa yang terlihat seperti orang yang mengenakan siluet berdiri aneh di luar jendela saya. Saya fokus pandangan penuh saya pada apa yang saya pikir ada di sana.
Tidak ada apapun. Hanya ada kegelapan.
Saya pikir saya hanya begitu lelah. Hanya banyak sekali terlalu banyak hari kerja, hanya itu. Aku selesai menonton acara saya dan pergi untuk tidur aku mendengar pintu di ujung berderit kamarku. Saya salah memahami, terlalu lelah untuk membuat diri saya bekerja untuk hal yang sia-sia. Saya kemudian melihat sesuatu yang mengawasiku. Aku mencoba untuk mengabaikan nya, aku hanya ingin tidur. Akhirnya, aku mendengar sesuatu terengah-engah dan perlahan-lahan. Pada awalnya saya pikir itu adalah saya dan bahwa diri psyching saya telah keluar , jadi aku menahan napas sejenak.
Itu bukan diriku.
Aku tersentak ke atas dari tempat tidur dan membuka mata saya. Saya menjadi beku seperti aku melihat, di kaki tempat tidur, seorang gadis muda dengan rambut panjang, hitam, sekitar usia 6, mengenakan gaun malam berwarna pink. Dia menatapku dengan mata tak berkedip dan senyum lebar. Dia memiliki luka dalam menutupi wajahnya, dan tangannya yang tergantung di sisinya ditutupi darah. Kami berdua duduk dan berdiri menatap satu sama lain untuk saat yang baik, sampai dia mengembuskan sesuatu yang mengerikan, teriakan manusia Pada saat itu saya mencoba berlari ke pintu tapi dia melompat pada saya, menggali kukunya ke wajah saya, dia gelap, mata hitam yang berhadapan hanya satu inchi dari saya, berteriak sepanjang jalan. Jeritan menjadi memekakkan telinga dan saya segera kehilangan keseimbangan dan memukul kepalaku di meja sebelah tempat tidur. Saya kehilangan kesadaran.
Aku terbangun dalam apa yang tampaknya menjadi ruang bawah tanah kosong. Pakaianku tetap pada, kecuali bajuku. Aku berjuang untuk menemukan keseimbangan. Kepalaku berlumuran darah kering. Aku menatap tanganku. Mereka semua di potong dengan, menuliskan kata-kata. Saya menemukan kata-kata itu tertulis: "Maukah kau bermain dengan saya?" Ini juga ditulis di kedua sisi saya. Aku menatap sekeliling ruangan ngeri dan menemukan pintu besi dengan darah merembes di pangkalan. Aku perlahan-lahan membuat jalan di sana. Tidak ada tanda-tanda gadis itu, meskipun aku takut dia mungkin berada di balik pintu. Meskipun ketakutan saya, saya harus masuk.
Aku harus.
Yang aku lihat itu begitu mengerikan, tubuh berbaring tersebar di seluruh ruang yang luas sampai ke tangga di sudut yang berlawanan. Pria, wanita, anak-anak, mereka semua masih tergeletak. Luka di lengan dan kaki mereka, sama dengan saya, tertuliskan "Anda akan bermain dengan saya?" Kecuali korban itu memiliki sesuatu yang tidak saya miliki. Aku menatap wanita di dekatnya dengan ngeri.
Dia berbaring di punggungnya, perutnya terbelah, ketika saya datang lebih dekat apa yang mulai terlihat dari penglihatan saya adalah mainan besar truk pemadam kebakaran berada di perutnya. Aku menelan muntah ku dan berjalan mundur. Seorang pria terbaring pada tembok dengan besi di dalam kedua matanya. Kepala tengkorak nya pecah, dan apa yang ada di sampingnya adalah tongkat baseball yang sudah rusak, patah dengan setengah bagiannya dilumuri darah. Seorang anak muda tergeletak tak bernyawa di bagian paling tengah. Mulutnya terbuka lebar dan di dalam mulutnya ada mainan truk mobil, itu telah mendorong sampai tengkorak nya. Dadanya dipotong terbuka dan hatinya tergeletak di samping tubuhnya. Di tempat hatinya ada potongan-potongan boneka.
Saya kehilangan kendali dan muntah. Aku menangis sejenak, tapi kemudian pikiran itu memukul saya. "Dimana gadis itu?" Saya tidak ingin berpikir dimana ia berada, tentu saja. Saya pikir itu sangat singkat sebelum melihat tangga yang berdiri di sudut ruangan. Aku mulai berjalan ke arah itu, tapi kemudian aku berhenti ...Sesuatu di belakang saya sedang bernapas dengan terengah-engah.
Aku berbalik, dan di sana gadis itu sedang berdiri, setelah berdiri di sudut menunggu sebentar sambil memeriksa mayat. Dia kemudian berkata, dengan suara tinggi yang menusuk telingaku dengan teror.
"Maukah kau bermain dengan ku?"Dia mulai berteriak-teriak. Aku berbalik untuk melarikan diri, tapi dia ada di atas diriku. Ujung pisau itu menusuk ke punggung dan leher saya. Aku berjuang dan akhirnya aku melempar nya dari punggungku ke tanah.
Aku berlari ke pintu, tapi pintu itu terbanting dan menutup, Aku menggedor pintu dan dikutuk, darah mengalir di punggungku. Ini tidak akan terbuka. Dia berada di puggungku, Aku menyikut wajahnya, ia melajukan kukunya ke punggungku. Aku berhasil mendorong nya sampai terjatuh dan berbalik. Saat ia menerjang aku menangkapnya. Mata nya yang besar berada satu inchi dariku, kukunya mencakar wajahku. Teriakan nya memekakkan telingaku. Dia mengangkatkan satu tangan nya, tersenyum lebar, dan tangannya menusuk ke mata saya.
Itu adalah malam yang biasa di apartemen saya. Aku lelah, hari-hari di kantor telah begitu membuatku stres akhir-akhir ini, dan saya melihat ke atas untuk mendapatkan tidur yang tenang. Itu selalu membuat semua nya terlihat lebih baik.
Tapi malam ini berbeda.
Angin tampak menyenangkan. Langit tampak gelap. Dan aku bersantai di kursiku menonton sit-com favorit saya sebelum tidur, saya melihat apa yang terlihat seperti orang yang mengenakan siluet berdiri aneh di luar jendela saya. Saya fokus pandangan penuh saya pada apa yang saya pikir ada di sana.
Tidak ada apapun. Hanya ada kegelapan.
Saya pikir saya hanya begitu lelah. Hanya banyak sekali terlalu banyak hari kerja, hanya itu. Aku selesai menonton acara saya dan pergi untuk tidur aku mendengar pintu di ujung berderit kamarku. Saya salah memahami, terlalu lelah untuk membuat diri saya bekerja untuk hal yang sia-sia. Saya kemudian melihat sesuatu yang mengawasiku. Aku mencoba untuk mengabaikan nya, aku hanya ingin tidur. Akhirnya, aku mendengar sesuatu terengah-engah dan perlahan-lahan. Pada awalnya saya pikir itu adalah saya dan bahwa diri psyching saya telah keluar , jadi aku menahan napas sejenak.
Itu bukan diriku.
Aku tersentak ke atas dari tempat tidur dan membuka mata saya. Saya menjadi beku seperti aku melihat, di kaki tempat tidur, seorang gadis muda dengan rambut panjang, hitam, sekitar usia 6, mengenakan gaun malam berwarna pink. Dia menatapku dengan mata tak berkedip dan senyum lebar. Dia memiliki luka dalam menutupi wajahnya, dan tangannya yang tergantung di sisinya ditutupi darah. Kami berdua duduk dan berdiri menatap satu sama lain untuk saat yang baik, sampai dia mengembuskan sesuatu yang mengerikan, teriakan manusia Pada saat itu saya mencoba berlari ke pintu tapi dia melompat pada saya, menggali kukunya ke wajah saya, dia gelap, mata hitam yang berhadapan hanya satu inchi dari saya, berteriak sepanjang jalan. Jeritan menjadi memekakkan telinga dan saya segera kehilangan keseimbangan dan memukul kepalaku di meja sebelah tempat tidur. Saya kehilangan kesadaran.
Aku terbangun dalam apa yang tampaknya menjadi ruang bawah tanah kosong. Pakaianku tetap pada, kecuali bajuku. Aku berjuang untuk menemukan keseimbangan. Kepalaku berlumuran darah kering. Aku menatap tanganku. Mereka semua di potong dengan, menuliskan kata-kata. Saya menemukan kata-kata itu tertulis: "Maukah kau bermain dengan saya?" Ini juga ditulis di kedua sisi saya. Aku menatap sekeliling ruangan ngeri dan menemukan pintu besi dengan darah merembes di pangkalan. Aku perlahan-lahan membuat jalan di sana. Tidak ada tanda-tanda gadis itu, meskipun aku takut dia mungkin berada di balik pintu. Meskipun ketakutan saya, saya harus masuk.
Aku harus.
Yang aku lihat itu begitu mengerikan, tubuh berbaring tersebar di seluruh ruang yang luas sampai ke tangga di sudut yang berlawanan. Pria, wanita, anak-anak, mereka semua masih tergeletak. Luka di lengan dan kaki mereka, sama dengan saya, tertuliskan "Anda akan bermain dengan saya?" Kecuali korban itu memiliki sesuatu yang tidak saya miliki. Aku menatap wanita di dekatnya dengan ngeri.
Dia berbaring di punggungnya, perutnya terbelah, ketika saya datang lebih dekat apa yang mulai terlihat dari penglihatan saya adalah mainan besar truk pemadam kebakaran berada di perutnya. Aku menelan muntah ku dan berjalan mundur. Seorang pria terbaring pada tembok dengan besi di dalam kedua matanya. Kepala tengkorak nya pecah, dan apa yang ada di sampingnya adalah tongkat baseball yang sudah rusak, patah dengan setengah bagiannya dilumuri darah. Seorang anak muda tergeletak tak bernyawa di bagian paling tengah. Mulutnya terbuka lebar dan di dalam mulutnya ada mainan truk mobil, itu telah mendorong sampai tengkorak nya. Dadanya dipotong terbuka dan hatinya tergeletak di samping tubuhnya. Di tempat hatinya ada potongan-potongan boneka.
Saya kehilangan kendali dan muntah. Aku menangis sejenak, tapi kemudian pikiran itu memukul saya. "Dimana gadis itu?" Saya tidak ingin berpikir dimana ia berada, tentu saja. Saya pikir itu sangat singkat sebelum melihat tangga yang berdiri di sudut ruangan. Aku mulai berjalan ke arah itu, tapi kemudian aku berhenti ...Sesuatu di belakang saya sedang bernapas dengan terengah-engah.
Aku berbalik, dan di sana gadis itu sedang berdiri, setelah berdiri di sudut menunggu sebentar sambil memeriksa mayat. Dia kemudian berkata, dengan suara tinggi yang menusuk telingaku dengan teror.
"Maukah kau bermain dengan ku?"Dia mulai berteriak-teriak. Aku berbalik untuk melarikan diri, tapi dia ada di atas diriku. Ujung pisau itu menusuk ke punggung dan leher saya. Aku berjuang dan akhirnya aku melempar nya dari punggungku ke tanah.
Aku berlari ke pintu, tapi pintu itu terbanting dan menutup, Aku menggedor pintu dan dikutuk, darah mengalir di punggungku. Ini tidak akan terbuka. Dia berada di puggungku, Aku menyikut wajahnya, ia melajukan kukunya ke punggungku. Aku berhasil mendorong nya sampai terjatuh dan berbalik. Saat ia menerjang aku menangkapnya. Mata nya yang besar berada satu inchi dariku, kukunya mencakar wajahku. Teriakan nya memekakkan telingaku. Dia mengangkatkan satu tangan nya, tersenyum lebar, dan tangannya menusuk ke mata saya.
Semuanya menjadi hitam.
Aku terbangun di rumah sakit, perban menutupi tubuhku, termasuk kedua mataku. Seorang polisi berdiri di kamarku, berbicara dengan dokter. Mereka melihat aku terjaga, dan tersenyum. Mereka memberitahuku jika saya satu-satu nya orang yang selamat dari pembunuhan massal, dan bahwa sang tersangka,
seorang pria paruh baya, telah ditangkap. Saya mengatakan kepada mereka tentang gadis itu. Mereka mengatakan tidak ada gadis yang ditemukan di TKP. Mereka tidak percaya padaku. Mereka mengatakan kepada saya "Aku harus beristirahat".
Dua minggu berlalu, dan saya diperbolehkan untuk pulang. Saat aku keluar dari rumah sakit, bekas luka permanen pada diriku, lengan, wajah, punggung, dan pinggang, saya melewati ruang tunggu. Ada beberapa mainan tergeletak di tanah. Maina Jack, mainan truk pemadam kebakaran, dan mainan mobil truk. seseorang duduk disamping mainan-mainan tersebut dia seorang gadis kecil berambut panjang hitam. Dia mengenakan gaun putih. Dia menatapku dan tersenyum lebar, dan dengan suara yang menembus setiap luka di tubuh saya, dia bilang,
"Maukah kamu bermain denganku ?"
Aku terbangun di rumah sakit, perban menutupi tubuhku, termasuk kedua mataku. Seorang polisi berdiri di kamarku, berbicara dengan dokter. Mereka melihat aku terjaga, dan tersenyum. Mereka memberitahuku jika saya satu-satu nya orang yang selamat dari pembunuhan massal, dan bahwa sang tersangka,
seorang pria paruh baya, telah ditangkap. Saya mengatakan kepada mereka tentang gadis itu. Mereka mengatakan tidak ada gadis yang ditemukan di TKP. Mereka tidak percaya padaku. Mereka mengatakan kepada saya "Aku harus beristirahat".
Dua minggu berlalu, dan saya diperbolehkan untuk pulang. Saat aku keluar dari rumah sakit, bekas luka permanen pada diriku, lengan, wajah, punggung, dan pinggang, saya melewati ruang tunggu. Ada beberapa mainan tergeletak di tanah. Maina Jack, mainan truk pemadam kebakaran, dan mainan mobil truk. seseorang duduk disamping mainan-mainan tersebut dia seorang gadis kecil berambut panjang hitam. Dia mengenakan gaun putih. Dia menatapku dan tersenyum lebar, dan dengan suara yang menembus setiap luka di tubuh saya, dia bilang,
"Maukah kamu bermain denganku ?"
Rabu, 13 Agustus 2014
Laughing Jack
Saat itu adalah hari musim panas yang indah, James anakku yang berumur 5 tahun sedang bermain di luar di halaman belakang rumah pinggiran kota kami. James selalu menjadi anak yang pendiam, kebanyakan dia bermain sendiri, dia tidak pernah memiliki banyak teman, tapi dia selalu memiliki imajinasi yang liar. Aku berada di dapur sedang memberi makan anjing kami yang bernama Fido, ketika aku mendengar James berbicara dengan seseorang di halaman belakang. Aku tidak yakin dengan siapa dia berbicara, mungkin akhirnya dia mendapatkan teman? Menjadi ibu single sulit bagi-ku untuk selalu mengawasi anak saya, jadi aku memutuskan untuk pergi ke luar dan memeriksanya.
Ketika aku pergi ke halaman belakang, aku agak bingung, karena hanya ada James di belakang sana. Apakah ia berbicara dengan dirinya sendiri? Aku berani bersumpah aku mendengar suara lain. "James! Sudah waktunya untuk masuk ke dalam. "Aku memanggilnya. Dia masuk ke dalam dan duduk di meja dapur, sekarang waktu nya makan siang jadi aku memutuskan untuk membuatkan nya sandwich kalkun. "James. Siapa yang kau ajak bicara di luar sana? "Aku bertanya. James memandang ke atas sejenak, "Aku sedang bermain dengan teman baru-ku," katanya sambil tersenyum. Aku menuangkan beberapa susu dan terus membongkar rahasianya, karena setiap ibu yang baik akan melakukan nya. "Apakah temanmu punya nama? Kenapa kau tidak memintanya untuk makan siang bersama kami? "Tanyaku. James menatap ku sejenak sebelum menjawab, "Namanya Laughing Jack (Jack yang tertawa)." Aku sedikit terbawa kembali oleh apa yang dia katakan. "Oh? Itu nama yang aneh. Seperti apa rupanya?". Tanyaku sedikit bingung. "Dia badut. Dia memiliki rambut panjang dan hidung kerucut yang besar. Dia punya tangan yang panjang dan celana baggy panjang, dengan kaus kaki bergaris, dan dia selalu tersenyum. "Aku menyadari James mungkin sedang berbicara tentang teman khayalan. Aku kira itu normal untuk anak-anak seusia nya memiliki teman khayalan, terutama ketika dia tidak memiliki anak-anak yang nyata untuk bermain. Ini mungkin hanya sebuah fase.
Sisa hari berlalu seperti biasa, dan sekarang mulai gelap jadi aku meletakkan James ke tempat tidur. Aku menidurkan nya, memberinya ciuman, dan memastikan untuk menghidupkan lampu malam sebelum aku menutup pintu. Aku cukup lelah jadi aku memutuskan untuk pergi ke tempat tidur tidak lama setelah itu. Aku punya mimpi buruk yang mengerikan ...
Itu gelap. Aku berada di taman hiburan kumuh. Aku takut, berjalan melalui lapangan tak berujung dari tenda yang kosong, aku merobohkan gubuk permainan yang ditinggalkan. Seluruh tempat memiliki tampilan mengerikan itu. Segala sesuatu yang hitam dan putih, hadiah boneka binatang semua nya digantung dari jerat di permainan, semua dengan senyuman yang mengerikan di wajah mereka. Rasanya seperti seluruh taman menatap ku, meskipun tidak ada makhluk lain yang kulihat. Lalu tiba-tiba, aku mulai mendengar suara musik. Suara Pop Goes yang dimainkan pada squeezebox, dan bergema melalui taman, itu menghipnotis. Aku mengikuti lagu ke tenda sirkus dan hampir kerasukan, tidak mampu menghentikan kaki-ku dari bergerak maju. Itu gelap gulita, satu-satunya cahaya berasal dari lampu sorot tunggal bersinar di tengah-tengah atas. Saat aku berjalan menuju cahaya, musik melambat, aku mendapati diriku bernyanyi bersama tanpa henti.
“All around the mulberry bush
The monkey chased the weasel
The monkey though twas all in fun…”
Musik berhenti tepat sebelum puncaknya, dan tiba-tiba lampu menyala. Intensitas lampu itu begitu menyilaukan, semua yang dapat kulihat hanyalah siluet gelap kecil mengesot kepadaku. Kemudian satu sama lain muncul, dan lagi, dan lagi. Ada lusinan dari mereka, semua datang ke arah ku. Aku tidak bisa bergerak, kaki-ku dibekukan, semua yang bisa kulakukan adalah melihatnya sebagai tokoh menghantui yang semakin mendekat. Saat mereka semakin dekat aku bisa melihat ... MEREKA ANAK-ANAK! Ketika aku melihat masing-masing aku melihat mereka semua cacat dan termutilasi. Beberapa memiliki luka di seluruh tubuh mereka, yang lainnya memiliki luka bakar, dan lainnya anggota badan nya hilang, bahkan mata! Anak-anak itu menyelimuti diriku, mencakar dagingku, menyeret diriku ke tanah, dan merobek dalam diriku. Anak-anak itu merobek diriku menjadi dua dan terpisah dan aku memudar, semua yang ku dengar adalah suara tertawa, mengerikan, menakutkan, jahat, tawa. (laughter, horrible, awful, evil, laughter).
Aku terbangun keesokan paginya dengan keringat dingin. Setelah mengambil beberapa napas dalam, aku menoleh dan melihat bahwa beberapa action figure James 'ditempatkan menghadap diriku, di atas meja saya. Aku mendesah, James mungkin telah bangun lebih awal dan menempatkan ini di sini. Aku mengumpulkan mainan nya dan berjalan ke kamar James, namun ketika saya membuka pintu James tertidur lelap. Aku hanya mengangkat bahu dan meletakkan mainan kembali ke dalam kotak mainannya, dan menuju ke ruang tamu. Beberapa saat kemudian James bangun dan aku membuatkan nya sarapan. Dia tenang dan tampak grogi sedikit, mungkin dia tidak tidur dengan lelap. Aku memutuskan untuk bertanya kepadanya tentang mainan, "James sayang, , apakah kamu menempatkan mainan di kamar ibu pagi ini?" Matanya terangkat ke arahku sejenak lalu cepat-cepat menoleh ke belakang menatap serealnya. "Laughing Jack yang melakukannya." Aku memutar mataku dan menjawab, "Yah Kamu mengatakan 'Laughing Jack' untuk menjaga mainan di kamar-mu." James mengangguk dan selesai sarapan, kemudian memutuskan untuk pergi bermain di halaman belakang.
Aku pergi untuk bersantai di ruang tamu dan diriku-pun tertidur, dan aku terbangun beberapa jam kemudian. "Sial! Aku perlu memeriksa James. "Aku sedikit khawatir, sudah lebih dari 2 jam dan aku belum memeriksanya. Aku pergi keluar ke halaman belakang, tapi James tidak ada.Aku mulai gugup jadi aku memanggilnya, "JAMES! JAMES DI MANA KAMU?!" Lalu aku mendengar tawa berasal dari halaman depan. Aku bergegas melalui pintu gerbang ke bagian depan rumah. James sedang duduk di trotoar. Aku menarik napas lega dan berjalan ke arahnya, "James berapa kali aku bilang untuk tetap diam di halaman belakang ... James, apa yang kau makan?" James menatapku kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan tangan penuh permen keras dengan berbagai macam warna. Ini membuat diri-ku sangat gugup, "James, siapa yang memberi-mu permen itu?" James hanya menatap aku dan tidak berbicara. "JAMES! Tolong, katakan ibu di mana kamu mendapatkan permen itu. "James menundukkan kepala dan berkata " Laughing Jack yang memberikannya kepada ku. "Hatiku tenggelam, aku berlutut untuk menatap mata nya," James aku sudah cukup dengan hal sialan tentang Laughing Jack ini, DIA TIDAK NYATA! Sekarang ini adalah situasi yang sangat serius dan aku perlu tahu siapa yang memberimu permen! "Aku bisa melihat mata anak-ku menangis," Tapi mama, Laughing Jack yang memberikan permen itu. "Aku memejamkan mata dan mengambil napas dalam-dalam , James tidak pernah berbohong kepada-ku tapi apa yang dia katakan tidak mungkin. Aku membuatnya memuntahkan permen dan aku membuang sisa permen tersebut, James tampaknya baik-baik saja. Mungkin aku hanya bereaksi berlebihan setelah semua ini mungkin saja permen itu diberikan oleh Tom dan Linda atau mungkin dari tetangga, atau Mr Walker di jalan. dengan kata lain aku akan harus mengawasi lebih dekat pada James. Malam itu aku menempatkan James tidur seperti biasa, dan memutuskan untuk pergi tidur lebih awal sendiri.
Tiba-tiba aku terbangun oleh suara keras yang datang dari dapur. Aku bangun dari tempat tidur dan bergegas menuruni tangga. Ketika aku sampai ke dapur aku merasa ngeri. Setiap hal di counter telah dilemparkan ke lantai, dan anjing kami Fido tergantung mati dari lampu. Perutnya dipotong terbuka dan diisi dengan permen, jenis yang sama yang James sedang makan sebelumnya hari itu. Diriku syok oleh jeritan tajam yang datang dari kamar James 'diikuti oleh suara benda pecah yang keras. Aku cepat-cepat meraih pisau dari laci dan bergerak menaiki tangga dengan kecepatan yang hanya dalam keadaan anak nya dalam bahaya. Aku menerobos pintu dan menyalakan lampu. Segala sesuatu di ruangan itu pecah dan terlempar ke lantai, anak-ku masih di tempat tidurnya menangis dan gemetar ketakutan. Aku mengambil James dan berlari keluar rumah dan pergi ke rumah Tom dan Linda, Untungnya mereka masih bangun. Mereka membiarkan aku menggunakan telepon mereka dan aku menelepon polisi. Tidak butuh waktu lama untuk tiba, dan aku menjelaskan apa yang terjadi, mereka menatapku seolah-olah aku itu gila. Mereka menggeledah rumah, tetapi semua yang mereka temukan adalah anjing mati dan 2 kamar yang berantakan. Petugas mengatakan kepada-ku bahwa seseorang mungkin telah masuk ke rumah dan melakukannya dengan rapi sebelum melarikan diri ketika mereka mendengar diriku datang menaiki tangga. Aku tahu itu tidak benar. Semua pintu terkunci dan tidak ada jendela yang terbuka, apa pun di rumah-ku tidak datang dari luar.
Keesokan harinya James tinggal di dalam, aku tidak ingin dia pergi dari pandangan ku. Aku pergi ke garasi dan menemukan monitor bayi tuanya dan memasangnya di kamarnya, jika ada seseorang datang ke kamarnya malam ini, aku akan bisa mendengarnya. Aku pergi ke dapur dan mengambil pisau terbesar dari laci dan meletakkannya di meja milikku. Teman khayalan atau tidak, Aku tidak akan membiarkan apa pun menyakiti anakku.
Segera, malam tiba. Aku meletakkan James ke tempat tidur, dia takut, tapi aku berjanji kepadanya bahwa aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya. Aku menidurkan nya, memberinya ciuman, dan menyalakan lampu malam tersebut. Sebelum menutup pintu aku berbisik padanya "Selamat malam James, aku mencintaimu."
Aku mencoba untuk tetap terjaga tapi setelah beberapa jam aku merasa diriku hanyut. James akan aman untuk malam ini dan aku harus tidur. Saat aku meletakkan kepala-ku di bantal aku mendengar suara pelan muncul dari monitor bayi aku telah menempatkannya di meja milikku. Awalnya itu terdengar seperti gangguan, seperti jenis statik radio. Kemudian berubah menjadi erangan lembut. Apakah James tertidur? Lalu aku mendengarnya, gelak tawa yang sama seperti dalam mimpi buruk-ku, tawa mengerikan itu. Aku bangun dari tempat tidur dan mengambil pisau dari bawah bantal. Aku bergegas ke kamar James dan membuka pintu. Aku menekan tombol lampu tapi itu tidak menyala. Aku mengambil langkah dalam dan aku bisa merasakan cairan kental hangat di kaki-ku. Tiba-tiba lampu malam James menyala dan aku bisa melihat kengerian mutlak diletakkan di depan-ku.
Tubuh James dipaku di dinding, paku menusuk melalui tangan dan kakinya. Dadanya dipotong terbuka lebar dan organ-organ tubuhnya menjuntai ke lantai. Mata dan lidahnya telah dicabut bersama dengan sebagian besar giginya. Aku merasa jijik, aku hampir tidak bisa percaya ini adalah anak laki-laki ku. Lalu aku mendengarnya lagi, erangan putus asa lembut. JAMES MASIH HIDUP! Anak ku, James yang malang, begitu banyak rasa sakit yang ada di kehidupannya. Aku berlari melintasi ruangan dan muntah di lantai, tapi kengerian-ku terganggu oleh gelak tawa yang mengerikan yang berasal dari belakang-ku. Aku berbalik sementara masih menutup mulutku dengan mulut, lalu sesuatu atau seseorang keluar dari bayang-bayang, muncul-lah iblis yang bertanggung jawab untuk semua kengerian ini, Laughing Jack. Kulit putih hantu dan rambut kusut warna hitam menjuntai ke bahunya. Dia menusuk mata putihnya yang dikelilingi oleh cincin hitam gelap. Senyum memutar Nya mengungkapkan deretan gigi bergerigi tajam, dan kulitnya tidak terlihat seperti kulit sama sekali, hampir tampak seperti karet atau plastik. Dia mengenakan Patchy, hitam dan putih pakaian badut dengan lengan bergaris dan kaus kaki. Tubuhnya sendiri aneh, lengan panjang menjuntai ke bawah melewati pinggang dan cara dia terlihat membuatnya terlihat hampir tanpa tulang, seperti Ragdoll. Dia tertawa memuakkan seolah-olah untuk membiarkan diriku tahu dia senang dengan reaksi-ku untuk nya. Dia kemudian berbalik perlahan-lahan di depan James dan mulai tertawa bahkan lebih mengerikan. Itu sudah cukup untuk mengguncang diriku dari teror, aku tersentak, "MENJAUHLAH DARI DIA, BAJINGAN!" Aku bergegas ke monster tersebut dan mengangkat pisau keatas kepala-ku, dan menusuk ke arahnya,
tetapi segera setelah pisau menyentuh dia menghilang dalam awan asap hitam. Pisau itu kemudian menembus dan menusuk James ' dengan jantung yang masih berdetak, percikan darah hangat di wajahku ....
Tidak ... apa yang telah kulakukan? James-ku, aku membunuh James! Aku langsung jatuh berlutut, dan aku bisa mendengar sirene di kejauhan semakin keras ... Anakku, anak ku sayag ... Aku berjanji ibu akan melindungi mu... Tapi aku gagal ... Maafkan aku James ... Maafkan aku ...Polisi segera tiba untuk menemukan diriku di depan anak-ku, masih memegang pisau berlumuran darah James. Sidang pendek, kegilaan. Aku ditempatkan di Phiropoulos Rumah para Penjahat gila , di mana aku telah melewati 2 bulan terakhir. Yang tidak begitu buruk di sini, satu-satunya alasan aku bangun sekarang karena seseorang memainkan Pop Goes si Musang di luar jendela-ku ... aku akan berbicara dengan perawat tentang hal itu di pagi hari ...
Ketika aku pergi ke halaman belakang, aku agak bingung, karena hanya ada James di belakang sana. Apakah ia berbicara dengan dirinya sendiri? Aku berani bersumpah aku mendengar suara lain. "James! Sudah waktunya untuk masuk ke dalam. "Aku memanggilnya. Dia masuk ke dalam dan duduk di meja dapur, sekarang waktu nya makan siang jadi aku memutuskan untuk membuatkan nya sandwich kalkun. "James. Siapa yang kau ajak bicara di luar sana? "Aku bertanya. James memandang ke atas sejenak, "Aku sedang bermain dengan teman baru-ku," katanya sambil tersenyum. Aku menuangkan beberapa susu dan terus membongkar rahasianya, karena setiap ibu yang baik akan melakukan nya. "Apakah temanmu punya nama? Kenapa kau tidak memintanya untuk makan siang bersama kami? "Tanyaku. James menatap ku sejenak sebelum menjawab, "Namanya Laughing Jack (Jack yang tertawa)." Aku sedikit terbawa kembali oleh apa yang dia katakan. "Oh? Itu nama yang aneh. Seperti apa rupanya?". Tanyaku sedikit bingung. "Dia badut. Dia memiliki rambut panjang dan hidung kerucut yang besar. Dia punya tangan yang panjang dan celana baggy panjang, dengan kaus kaki bergaris, dan dia selalu tersenyum. "Aku menyadari James mungkin sedang berbicara tentang teman khayalan. Aku kira itu normal untuk anak-anak seusia nya memiliki teman khayalan, terutama ketika dia tidak memiliki anak-anak yang nyata untuk bermain. Ini mungkin hanya sebuah fase.
Sisa hari berlalu seperti biasa, dan sekarang mulai gelap jadi aku meletakkan James ke tempat tidur. Aku menidurkan nya, memberinya ciuman, dan memastikan untuk menghidupkan lampu malam sebelum aku menutup pintu. Aku cukup lelah jadi aku memutuskan untuk pergi ke tempat tidur tidak lama setelah itu. Aku punya mimpi buruk yang mengerikan ...
Itu gelap. Aku berada di taman hiburan kumuh. Aku takut, berjalan melalui lapangan tak berujung dari tenda yang kosong, aku merobohkan gubuk permainan yang ditinggalkan. Seluruh tempat memiliki tampilan mengerikan itu. Segala sesuatu yang hitam dan putih, hadiah boneka binatang semua nya digantung dari jerat di permainan, semua dengan senyuman yang mengerikan di wajah mereka. Rasanya seperti seluruh taman menatap ku, meskipun tidak ada makhluk lain yang kulihat. Lalu tiba-tiba, aku mulai mendengar suara musik. Suara Pop Goes yang dimainkan pada squeezebox, dan bergema melalui taman, itu menghipnotis. Aku mengikuti lagu ke tenda sirkus dan hampir kerasukan, tidak mampu menghentikan kaki-ku dari bergerak maju. Itu gelap gulita, satu-satunya cahaya berasal dari lampu sorot tunggal bersinar di tengah-tengah atas. Saat aku berjalan menuju cahaya, musik melambat, aku mendapati diriku bernyanyi bersama tanpa henti.
“All around the mulberry bush
The monkey chased the weasel
The monkey though twas all in fun…”
Musik berhenti tepat sebelum puncaknya, dan tiba-tiba lampu menyala. Intensitas lampu itu begitu menyilaukan, semua yang dapat kulihat hanyalah siluet gelap kecil mengesot kepadaku. Kemudian satu sama lain muncul, dan lagi, dan lagi. Ada lusinan dari mereka, semua datang ke arah ku. Aku tidak bisa bergerak, kaki-ku dibekukan, semua yang bisa kulakukan adalah melihatnya sebagai tokoh menghantui yang semakin mendekat. Saat mereka semakin dekat aku bisa melihat ... MEREKA ANAK-ANAK! Ketika aku melihat masing-masing aku melihat mereka semua cacat dan termutilasi. Beberapa memiliki luka di seluruh tubuh mereka, yang lainnya memiliki luka bakar, dan lainnya anggota badan nya hilang, bahkan mata! Anak-anak itu menyelimuti diriku, mencakar dagingku, menyeret diriku ke tanah, dan merobek dalam diriku. Anak-anak itu merobek diriku menjadi dua dan terpisah dan aku memudar, semua yang ku dengar adalah suara tertawa, mengerikan, menakutkan, jahat, tawa. (laughter, horrible, awful, evil, laughter).
Aku terbangun keesokan paginya dengan keringat dingin. Setelah mengambil beberapa napas dalam, aku menoleh dan melihat bahwa beberapa action figure James 'ditempatkan menghadap diriku, di atas meja saya. Aku mendesah, James mungkin telah bangun lebih awal dan menempatkan ini di sini. Aku mengumpulkan mainan nya dan berjalan ke kamar James, namun ketika saya membuka pintu James tertidur lelap. Aku hanya mengangkat bahu dan meletakkan mainan kembali ke dalam kotak mainannya, dan menuju ke ruang tamu. Beberapa saat kemudian James bangun dan aku membuatkan nya sarapan. Dia tenang dan tampak grogi sedikit, mungkin dia tidak tidur dengan lelap. Aku memutuskan untuk bertanya kepadanya tentang mainan, "James sayang, , apakah kamu menempatkan mainan di kamar ibu pagi ini?" Matanya terangkat ke arahku sejenak lalu cepat-cepat menoleh ke belakang menatap serealnya. "Laughing Jack yang melakukannya." Aku memutar mataku dan menjawab, "Yah Kamu mengatakan 'Laughing Jack' untuk menjaga mainan di kamar-mu." James mengangguk dan selesai sarapan, kemudian memutuskan untuk pergi bermain di halaman belakang.
Aku pergi untuk bersantai di ruang tamu dan diriku-pun tertidur, dan aku terbangun beberapa jam kemudian. "Sial! Aku perlu memeriksa James. "Aku sedikit khawatir, sudah lebih dari 2 jam dan aku belum memeriksanya. Aku pergi keluar ke halaman belakang, tapi James tidak ada.Aku mulai gugup jadi aku memanggilnya, "JAMES! JAMES DI MANA KAMU?!" Lalu aku mendengar tawa berasal dari halaman depan. Aku bergegas melalui pintu gerbang ke bagian depan rumah. James sedang duduk di trotoar. Aku menarik napas lega dan berjalan ke arahnya, "James berapa kali aku bilang untuk tetap diam di halaman belakang ... James, apa yang kau makan?" James menatapku kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan tangan penuh permen keras dengan berbagai macam warna. Ini membuat diri-ku sangat gugup, "James, siapa yang memberi-mu permen itu?" James hanya menatap aku dan tidak berbicara. "JAMES! Tolong, katakan ibu di mana kamu mendapatkan permen itu. "James menundukkan kepala dan berkata " Laughing Jack yang memberikannya kepada ku. "Hatiku tenggelam, aku berlutut untuk menatap mata nya," James aku sudah cukup dengan hal sialan tentang Laughing Jack ini, DIA TIDAK NYATA! Sekarang ini adalah situasi yang sangat serius dan aku perlu tahu siapa yang memberimu permen! "Aku bisa melihat mata anak-ku menangis," Tapi mama, Laughing Jack yang memberikan permen itu. "Aku memejamkan mata dan mengambil napas dalam-dalam , James tidak pernah berbohong kepada-ku tapi apa yang dia katakan tidak mungkin. Aku membuatnya memuntahkan permen dan aku membuang sisa permen tersebut, James tampaknya baik-baik saja. Mungkin aku hanya bereaksi berlebihan setelah semua ini mungkin saja permen itu diberikan oleh Tom dan Linda atau mungkin dari tetangga, atau Mr Walker di jalan. dengan kata lain aku akan harus mengawasi lebih dekat pada James. Malam itu aku menempatkan James tidur seperti biasa, dan memutuskan untuk pergi tidur lebih awal sendiri.
Tiba-tiba aku terbangun oleh suara keras yang datang dari dapur. Aku bangun dari tempat tidur dan bergegas menuruni tangga. Ketika aku sampai ke dapur aku merasa ngeri. Setiap hal di counter telah dilemparkan ke lantai, dan anjing kami Fido tergantung mati dari lampu. Perutnya dipotong terbuka dan diisi dengan permen, jenis yang sama yang James sedang makan sebelumnya hari itu. Diriku syok oleh jeritan tajam yang datang dari kamar James 'diikuti oleh suara benda pecah yang keras. Aku cepat-cepat meraih pisau dari laci dan bergerak menaiki tangga dengan kecepatan yang hanya dalam keadaan anak nya dalam bahaya. Aku menerobos pintu dan menyalakan lampu. Segala sesuatu di ruangan itu pecah dan terlempar ke lantai, anak-ku masih di tempat tidurnya menangis dan gemetar ketakutan. Aku mengambil James dan berlari keluar rumah dan pergi ke rumah Tom dan Linda, Untungnya mereka masih bangun. Mereka membiarkan aku menggunakan telepon mereka dan aku menelepon polisi. Tidak butuh waktu lama untuk tiba, dan aku menjelaskan apa yang terjadi, mereka menatapku seolah-olah aku itu gila. Mereka menggeledah rumah, tetapi semua yang mereka temukan adalah anjing mati dan 2 kamar yang berantakan. Petugas mengatakan kepada-ku bahwa seseorang mungkin telah masuk ke rumah dan melakukannya dengan rapi sebelum melarikan diri ketika mereka mendengar diriku datang menaiki tangga. Aku tahu itu tidak benar. Semua pintu terkunci dan tidak ada jendela yang terbuka, apa pun di rumah-ku tidak datang dari luar.
Keesokan harinya James tinggal di dalam, aku tidak ingin dia pergi dari pandangan ku. Aku pergi ke garasi dan menemukan monitor bayi tuanya dan memasangnya di kamarnya, jika ada seseorang datang ke kamarnya malam ini, aku akan bisa mendengarnya. Aku pergi ke dapur dan mengambil pisau terbesar dari laci dan meletakkannya di meja milikku. Teman khayalan atau tidak, Aku tidak akan membiarkan apa pun menyakiti anakku.
Segera, malam tiba. Aku meletakkan James ke tempat tidur, dia takut, tapi aku berjanji kepadanya bahwa aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya. Aku menidurkan nya, memberinya ciuman, dan menyalakan lampu malam tersebut. Sebelum menutup pintu aku berbisik padanya "Selamat malam James, aku mencintaimu."
Aku mencoba untuk tetap terjaga tapi setelah beberapa jam aku merasa diriku hanyut. James akan aman untuk malam ini dan aku harus tidur. Saat aku meletakkan kepala-ku di bantal aku mendengar suara pelan muncul dari monitor bayi aku telah menempatkannya di meja milikku. Awalnya itu terdengar seperti gangguan, seperti jenis statik radio. Kemudian berubah menjadi erangan lembut. Apakah James tertidur? Lalu aku mendengarnya, gelak tawa yang sama seperti dalam mimpi buruk-ku, tawa mengerikan itu. Aku bangun dari tempat tidur dan mengambil pisau dari bawah bantal. Aku bergegas ke kamar James dan membuka pintu. Aku menekan tombol lampu tapi itu tidak menyala. Aku mengambil langkah dalam dan aku bisa merasakan cairan kental hangat di kaki-ku. Tiba-tiba lampu malam James menyala dan aku bisa melihat kengerian mutlak diletakkan di depan-ku.
Tubuh James dipaku di dinding, paku menusuk melalui tangan dan kakinya. Dadanya dipotong terbuka lebar dan organ-organ tubuhnya menjuntai ke lantai. Mata dan lidahnya telah dicabut bersama dengan sebagian besar giginya. Aku merasa jijik, aku hampir tidak bisa percaya ini adalah anak laki-laki ku. Lalu aku mendengarnya lagi, erangan putus asa lembut. JAMES MASIH HIDUP! Anak ku, James yang malang, begitu banyak rasa sakit yang ada di kehidupannya. Aku berlari melintasi ruangan dan muntah di lantai, tapi kengerian-ku terganggu oleh gelak tawa yang mengerikan yang berasal dari belakang-ku. Aku berbalik sementara masih menutup mulutku dengan mulut, lalu sesuatu atau seseorang keluar dari bayang-bayang, muncul-lah iblis yang bertanggung jawab untuk semua kengerian ini, Laughing Jack. Kulit putih hantu dan rambut kusut warna hitam menjuntai ke bahunya. Dia menusuk mata putihnya yang dikelilingi oleh cincin hitam gelap. Senyum memutar Nya mengungkapkan deretan gigi bergerigi tajam, dan kulitnya tidak terlihat seperti kulit sama sekali, hampir tampak seperti karet atau plastik. Dia mengenakan Patchy, hitam dan putih pakaian badut dengan lengan bergaris dan kaus kaki. Tubuhnya sendiri aneh, lengan panjang menjuntai ke bawah melewati pinggang dan cara dia terlihat membuatnya terlihat hampir tanpa tulang, seperti Ragdoll. Dia tertawa memuakkan seolah-olah untuk membiarkan diriku tahu dia senang dengan reaksi-ku untuk nya. Dia kemudian berbalik perlahan-lahan di depan James dan mulai tertawa bahkan lebih mengerikan. Itu sudah cukup untuk mengguncang diriku dari teror, aku tersentak, "MENJAUHLAH DARI DIA, BAJINGAN!" Aku bergegas ke monster tersebut dan mengangkat pisau keatas kepala-ku, dan menusuk ke arahnya,
tetapi segera setelah pisau menyentuh dia menghilang dalam awan asap hitam. Pisau itu kemudian menembus dan menusuk James ' dengan jantung yang masih berdetak, percikan darah hangat di wajahku ....
Tidak ... apa yang telah kulakukan? James-ku, aku membunuh James! Aku langsung jatuh berlutut, dan aku bisa mendengar sirene di kejauhan semakin keras ... Anakku, anak ku sayag ... Aku berjanji ibu akan melindungi mu... Tapi aku gagal ... Maafkan aku James ... Maafkan aku ...Polisi segera tiba untuk menemukan diriku di depan anak-ku, masih memegang pisau berlumuran darah James. Sidang pendek, kegilaan. Aku ditempatkan di Phiropoulos Rumah para Penjahat gila , di mana aku telah melewati 2 bulan terakhir. Yang tidak begitu buruk di sini, satu-satunya alasan aku bangun sekarang karena seseorang memainkan Pop Goes si Musang di luar jendela-ku ... aku akan berbicara dengan perawat tentang hal itu di pagi hari ...
Langganan:
Postingan (Atom)