Kamis, 29 Januari 2015

Twist Ending


     Ada seorang penulis terkenal bernama David, yang telah menulis cukup banyak novel horor terlaris. Semua kritikus dan sastrawan memuji bakatnya akan menulis buku-bukunya yang memiliki adegan twist ending dan akhir yang mengejutkan. Dia menerima banyak sekali surat penggemar setiap harinya, dan bahkan beberapa penulis pemula mengirimnya naskah cerita buku mereka dengan harapan ia akan membantu mereka untuk mewujudkan bukunya agar bisa diterbitkan.

     Sementara David mengambil kesenangan untuk menjawab pesan-pesan penggemarnya, dia lebih suka mencuri ide dari penulis-penulis amatir. Jika ia dikirmkan sebuah naskah cerita yang bagus untuk cerita seram, ia akan menggunakan ide itu untuk salah satu bukunya sendiri dan menyangkal penulis amatir yang mengirimkannya dengan berbagai cara. Kemudian, untuk menutup-nutupi pencuriannya ia akan menarik beberapa temannya yang bekerja di industri penerbitan untuk memastikan bahwa penulis asli tidak akan pernah menerbitkan hasil karyanya di masa yang akan datang.

     Suatu hari, David menerima naskah cerita baru melalui kotak pos. Naskah itu terikat di dalam sebuah buku hardcover yang indah. Dia membaca bab pertama dan ia merasa bahwa ia tahu bagaimana cerita ini akan berakhir. Saat ia terus membaca, ia menjadi lebih yakin bahwa ia tahu bagaimana cerita ini akan berakhir. Cerita itu berakhir dengan cukup lama, tetapi ingin cepat-cepat melihat bagian akhir naskah itu untuk membuktikan apakah dia benar.

     Ketika David sampai di bab terakhir, ia sadar bahwa beberapa halaman terakhir buku berdempetan, kemudian ia menarik halaman itu agar bisa terlepas. Ia merasa lelah akan terus membaca tetapi ia terus membaca. Akhirnya, ia sampai di akhir buku. Cerita itu benar-benar membuat adegan twist ending untuk buku itu yang persis ia pikirkan. Sang suami telah gantung diri setelah istrinya melakukan bunuh diri di kamar sebelah. David kemudian membuat catatan agar ia bisa mencuri ide buku itu untuk ia gunakan di buku berikutnya.

     Kemudian, ia melihat bahwa, setelah kata "The End - Tamat", ada sebuah tulisan tangan dari si penulis asli untuk David. Bunyinya:

     "Aku tahu kau akan berencana untuk mencuri ide-ide dalam buku ini. Aku tahu, karena kau telah melakukan hal yang sama persis kau lakukan kepadaku ketika terakhir kali aku mengirimkan naskah kepadamu. Kau menerbitkan buku itu dengan namamu sendiri tanpa menulis namaku disana. Kau menghancurkan kehidupanku di dunia perindustrian buku. Tak seorang pun akan menerima tulisanku lagi dan aku tidak akan pernah bisa mempublikasikan cerita-ceritaku lagi. Kau telah menghancurkan kehidupanku dan sekarang aku akan membalas dendam. Kau harus memisahkan halaman belakang untuk membaca ini, bukan? Nah halaman tersebut sebenarnya berisi racun. Arsenik, tepatnya. Apakah dirimu merasa lelah? sebenarnya itu hal yang biasa terjadi. Itu adalah salah satu gejala keracunan arsenik. Segera, detak jantungmu akan berdetak lambat, dan kemudian menjadi lebih lambat dan akhirnya jantung akan benar-benar berhenti berdetak untuk selamanya. Jangan repot-repot untuk memanggil ambulans. Kau akan segera mati sebelum mereka tiba. Kau sudah terlalu lama terkenal. Selamat tinggal, David. beberapa sentuhan akhir untuk cerita memang sangat sulit untuk diprediksi."

Bay Window


     Pada suatu malam di musim saalju yang begitu dingin, seorang gadis berumur enam belas tahun yang bernama Brittany Snow, sedang berada di rumah seorang diri, sambil menonton TV. Orang tuanya sedang pergi ke pesta makan di rumah salah satu temannya. Semenjak sore salju telah turun dengan lebat, tetapi Brittany merasa nyaman karena ia sedang duduk di sofa yang berada di ruang keluarga, sambil diselimuti oleh selimut yang hangat.

     Ketika tengah malam tiba, orang tua Brittany masih belum pulang dan ia mulai merasa tidak nyaman akan hal itu. Ia tidak mau menelepon orang tuanya karena dia pasti akan dianggap tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

     Televisi ada di sudut ruangan, disebelah jendela yang besar. Dia sedang menonton salah satu film favoritnya, sebuah film horor yang berjudul Prom Night, ketika tiba-tiba, dari sudut matanya, ia melihat sesuatu bergerak di luar jendela.

      Melalui kegelapan dan hujan salju, dia bisa melihat sosok seorang pria, sedang berjalan melalui jendela. Ketika pria itu semakin dekat, ia bisa melihat wajah pria itu dengan penuh kengerian.

     Wajah pria itu begitu menyeramkan karena banyak bekas luka di wajahnya, matanya liar dan begitu gila, dan tampaknya pria itu menyeringai gila kepadanya. Ketakutan, Brittany meraih selimutnya dan kemudian bersembunyi dibalik selimut itu. Dia benar-benar tidak berani untuk bergerak sedikit pun.

     Perlahan-lahan, ia menarik selimut itu kebawah hanya agar bisa mengintip walaupun dengan sebelah mata saja. Lelaki itu masih ada disana, ia hanya berdiri disana, lelaki itu terus menerus menatap Brittany ketika salju turun dibelakang pria itu. Kemudian, lelaki itu merogoh mantelnya dan kemudian mengeluarkan sesuatu dibalik mantelnya. Itu adalah sebuah pisau yang begitu panjang.

     Dilanda ketakutan, Brittany kembali menarik selimut keatas kepalanya dan berharap pria gila itu akan mengira dirinya hanyalah sebuah selimut yang diletakkan diatas sebuah sofa. Dia berhasil menggerakan tanganya secara perlahan agar bisa meraih kantongnya dan kemudian mengeluarkan ponsel miliknya. Dengan perasaan panik ia menekan tombol di ponselnya, dan kemudian memanggil 911 dan menahan napas sambil menunggu jawaban.

     Saat operator bertanya "Apa keadaan darurat mu?", Brittany mendekatkan ponselnya dekat dengan wajahnya dan berbisik "Ada seorang pria diluar rumahku. Dia memegang sebuah pisau. Tolong datang dengan cepat."

     Dia duduk dibawah selimutnya tanpa bersuara, selama bermenit-menit ia menunggu. Akhirnya, ia mendengar suara sirene diluar rumahnya dan kemudian polisi mulai mengetuk pintu depan rumahnya.

     Brittany melepas selimutnya dan kemudian bergegas berlari kearah pintu depan, dan membiarkan kedua polisi itu masuk kedalam rumahnya. Polisi itu berkata kepadanya jika mereka tidak  melihat jejak seseorang di luar rumahnya.

      "Dia ada disana", kata Brittany, sambil menunjuk ke jendela, yang mengarah ke halaman depan rumahnya yang telah tertutupi salju.

     "Itu tidak mungkin", kata petugas perempuan. "Tidak mungkin ada orang disana. Salju itu benar-benar terlihat tidak tersentuh. Jika ada seseorang disana, pasti dia akan meninggalkan jejak diatas salju-salju itu."

     "Tapi dia berada disana, sambil terus memandangiku", kata Brittany. "Aku melihatnya dengan kedua bola mataku sendiri."

     "Kau tahu, mungkin saja matamu mempermainkan dirimu", kata petugas laki-laki. "Mungkin kau sedah terlalu banyak menonton film horor."

     Para petugas berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, petugas perempuan berhenti bergerak di tempatnya. Petugas perempuan itu kembali menarik sofa yang telah diduduki Brittany. Kemudian ia menurunkan kepalanya sehingga dagunya berada tepat diatas sofa dan kemudian matanya melebar karena kaget. Brittany dan petugas yang laki-laki pun ikut tersentak.

     Di atas karpet yang berada di belakang sofa ada sebuah jejak yang basah, dan sebuah pisau yang telah di buang.

     "Kau tidak melihat pria di luar jendela.", kata petugas perempuan. "Kau sedang melihat pantulannya. Sebenarnya dia telah berdiri dibelakangmu dari tadi."

Selasa, 27 Januari 2015

Dreams and Nightmares


     Itu adalah sebuah kisah seram yang paling mengganggu dan yang paling seram yang pernah kutahu. Aku tidak ingat semua detilnya, tapi aku akan berusaha menceritakannya sedetil mungkin. Buku ini di anggap sebagai kisah nyata, tetapi aku tidak pernah menemukan informasi lain tentang ini.

     Bertahun-tahun yang lalu, disebuah kota kecil, disebuah tempat di Amerika Serikat, sepasang suami istri dan anak perempuan mereka pindah kesebuah rumah tua.

     Pada suatu mala, gadis kecil itu terbangun dari tidurnya karena mencium bau aneh dari kamarnya. Pada mulanya, dia tidak yakin apakah dia masih bermimpi. Dia hampir tidak bisa bernapas dan udara di kamar itu dipenuhi oleh asap. Saat ia berkedip dan melihat sekeliling kamarnya, dia sadar bahwa kamarnya berbeda dari pada sebelumnya. Kertas dinding dikamarnya terlihat sangat tua dan sudah mengelupas dari tembok kamar. Karpet dikamarnya juga sudah terlihat tipis seperti sudah diinjak-injak selama bertahun-tahun tanpa menggantinya. Barang-barang dikamarnya juga terlihat sudah sangat kuno dan terselimuti jaring laba-laba dan ada juga beberapa barang yang ditutup dengan kain. Begitu ketakutan, dia melompat dari tempat tidurnya dan langsung mencari jalan menuju kamar orang tuanya.

     Beberapa menit kemudian, tetangga yang tinggal didekat rumah itu mendengar sebuah jeritan dari luar rumah mereka dan sebuah ketukan di pintu depan mereka. Saat mereka membuka pintu depan rumah, mereka melihat seorang anak perempuan berdiri diluar rumah mereka. Dia menangis dan mengoceh tak jelas, dan terus menerus menunjuk kerumah anak perempuan itu. Saat mereka melihat melewati tembok taman, mereka melihat rumah gadis kecil itu terbakar.

     Mereka bergegas menelepon pemadam kebakaran, yang kemudian tiba beberapa menit kemudian yang langsung memadamkan api dari rumah gadis itu. Sayangnya, sebagian rumah itu sudah habis terbakar dan diantara reruntuhan rumah itu, mereka menemukan hangus dari kedua orang tua gadis itu. Ternyata kedua orang tua mereka telah terbakar hidup-hidup ketika mereka tertidur di tempat tidur mereka.

     Saat polisi menanyai gadis kecil itu, gadis kecil itu memberitahu sebuah cerita yang mengejutkan dan hampir tidak bisa dipercaya. Saat gadis itu terbangun saat malam hari, dia pergi ke kamar orang tuanya dan kemudian membuka pintu kamar tersebut. Gadis kecil itu dihadapkan dengan sebuah adegan yang begitu mengerikan. Orang tua dari gadis itu terbujur kaku tak bernapas di tempat tidur mereka, dan disana ada dua anak kecil yang berkulit hitam sedang berdiri di dekat mayat orang tua gadis itu. Salah satu anak kecil itu memegang sebuah gunting yang terselimuti oleh darah. Gadis itu berkata bahwa ia mulai menjerit dan kemudian melarikan diri ke rumah tetangga gadis itu.

     Pada mulanya polisi itu tidak mempercayai cerita yang diberitahu oleh gadis kecil itu, dan berasumsi bahwa gadis itu telah mengalami mimpi buruk. Tetapi saat mereka melihat sejarah dari rumah itu, mereka menemukan bahwa pada mulanya rumah itu adalah sebuah sekolah reformasi untuk anak laki-laki yang berkulit hitam. Anak-anak disekolah itu telah diperlakukan begitu buruk oleh orang-orang yang ada disana dan kemudian sekolah itu akhirnya ditutup, dan kemudian diubah menjadi sebuah rumah. Tak ada seorang pun yang bisa meyakinkan bahwa gadis kecil itut telah mengalami mimpi buruk.

The Clown Puppet


     Ada sepasang suami istri yang memiliki tiga anak perempuan. Yang paling tua berumur 15 tahun, kemudian adiknya yang berumur 12 tahun, dan kemudian adiknya lagi yang masih berumur 7 tahun. Untuk hadiah natal, kakak yang paling tua meminta Laptop sebagai hadiah untuknya, kemudian adiknya yang berumur 12 tahun meminta sebuah iPad, sedangkan adiknya yang paling muda meminta sebuah boneka kecil.

     Saat hari natal tiba, mereka membuka hadiah mereka yang diletakkan dibawah pohon natal. Kakak mereka yang paling tua dan adiknya yang berumur 12 tahun mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi adik mereka yang paling muda terkejut karena ia mendapatkan hadiah sebuah boneka badut. Bagaimanapun, boneka badut itu sangat lucu dan kemudian adik mereka yang paling muda memutuskan untuk menyimpan boneka itu. Dua hari kemudian, anak yang paling muda menghilang!

     Natal berikutnya, anak yang paling tua meminta sebuah iPad, sedangkan adiknya yang berumur 12 tahun meminta sebuah boneka badut, untuk mengingat adik mereka yang paling muda. Dua hari kemudian, anak yang berumur 12 tahun itu menghilang.

     Natal berikutnya, anak yang paling tua meminta sebuah boneka badut untuk mengingat adik-adik mereka yang telah menghilang. Dua hari kemudian, dia pun menghilang.

     Orang tua dari ketiga anak itu menjadi sangat miskin dan secara paksa mereka menjual barang-barang mereka demi mendapatkan uang. Suatu hari, mereka pergi ke atap rumah, mencari barang-barang lain yang masih bisa dijual. Ada, disebuah tempat gelap di atap, mereka melihat boneka badut. Boneka itu sedang duduk di kursi yang terbuat dari stik lolipop. Diatur disekitar kursi itu tiga buah kepala yang telah terpenggal dari ketiga anak mereka.

Jumat, 23 Januari 2015

Digital Camera



     Salah satu kerabatku meninggal secara tiba-tiba. Aku tidak pernah bertemu dengan wanita itu. Dia memiliki seorang anak perempuan yang masin berumur empat tahun. Nama gadis kecil itu adalah Yuki. Karena ayahnya tidak bisa membesarkan anaknya seorang diri, ia meminta bibi saya untuk merawatnya.

     Yuki tidak pernah ingin ditinggalkan sendiri oleh bibiku sehingga ia selalu berada di sisinya, dan kemudian hal ini menjadi sebuah masalah. Bibi-ku tidak pernah bisa pergi kemana-mana tanpa Yuki. Dia terus menerus selalu membutuhkan perhatian. Bahkan anak perempuan bibiku mulai merasa cemburu karenanya.

     Suatu hari, bibiku mengatakan kepadaku jika ia harus pergi keluar kota selama beberapa hari, dan ia bertanya kepadaku apakah aku bisa mengasuh seorang gadis keci untuknya. Dan kemudian aku menjawab dengan senang hati. Aku tinggal sendirian dan aku bisa melakukannya dengan seseorang.

     Beberapa hari kemudian, bibiku mengantar Yuki ke apartemenku. Saat ia pergi, dia menyuruh Yuki untuk tinggal bersamaku, dan kemudian bibiku berkata kepadanya "Yuki, tolong jadi anak yang berperilaku baik, yah".

     Ketika bibiku pergi, aku mencoba berbicara dengan Yuki dan memainkan beberapa video game bersamanya, tapi perilaku gadis kecil itu sangatlah aneh. Dia punya boneka beruang terselip di lengannya dan tidak pernah melepaskan boneka itu. Dia tidak pernah tersenyum. Dia tidak pernah berbicara. Semua yang dia lakukan hanyalah duduk dan diam, disudut sambil menatap dinding. Hal itu membuat diriku merasa tidak nyaman.

     Aku mencoba mencari sesuatu untuk membuat dirinya terhibur. Aku baru saja membeli kamera digital baru dan aku memutuskan untuk membiarkannya memainkan kamera digitalku tetapi yang lama. Ketika dia melihat kamera, matanya menyala. Aku menunjukkan kepadanya bagaimana cara untuk menggunakannya dan ia kemudian pergi berkeliling apartemenku dan memotretnya. Ada senyum cerah di wajahnya.

     Malam itu, aku mengetahui seberapa sulitnya untuk mengurus Yuki. Setiap kali aku mencoba untuk meninggalkan ruangan, dia mulai menangis dan memanggil-manggil namaku. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian atau dia akan membuat keributan yang sangat besar. Dia bahkan bersikeras pergi ke kamar mandi denganku, yang mana hal itu sangat memalukan.

     Saat waktunya tidur, ia menolak tidur sendirian di kamar lain di apartemenku dan bersikeras ingin tidur di kamarku. Aku membacakannya dongeng sebelum tidur dan setelah beberapa saat, aku berhasil membuatnya tertidur. Saat itulah aku bisa melihat beruang teddynya. Salah satu kaki boneka itu hangus dan menghitam, seolah-olah habis terbakar, itu membuat diriku bertanya-tanya.

     Saat tengah malam, aku dibangunkan oleh suara yang aneh. Ketika aku berbalik, aku melihat bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Tubuh gadis itu teru menerus gemetar, matanya terbuka lebar, giginya seperti menggigil, dan air mata mengalir di pipinya. Aku memeluknya erat-erta dan bertanya ada apa.

     "Dia memandangiku lagi," Dia menggumamkan.

     "Siapa yang kau maksud?" Aku berkata sambil terkejut.

     "The dark woman - wanita hitam," Jawab Yuki.

     Dia tidak berkata apapun lagi. Aku mencoba memberitahunya bahwa itu hanyalah imajinasinya saja, tetapi dia terus menggelengkan kepalanya dan terus gemetar. Butuh waktu yang sangat lama untuk menidurkannya lagi

     Keesokan harinya, ia kembali normal. Ia sangat suka bermain dengan kamera digital milikku. Saat waktunya untuk pulang, aku memberitahunya bahwa dia boleh mengambilnya. Yuki memelukku. Meskipun dia tidak berkata apa-apa, aku tahu bahwa dia sangat gembira.

     Aku mengantarkan Yuki, kerumah bibiku, dan kemudian tinggal sejenak untuk meminum teh. Bibiku berterima kasih kepadaku karena mau menjaga Yuki untuk dirinya, kemudia kami mengobrol di meja makan.

     "Gadis kecil yang malang," kata bibiku. "Dia tidak pernah mengatakan sepatah katapun semenjak ibunya meninggal."

     Aku tidak bisa menahan rasa ingin tahuku. "Bagaimana ibu Yuki, bisa meninggal?" aku bertanya.

     Sebuah tatapan aneh muncul di wajah bibiku. "Dia meninggal saat kebakaran....."

     "Bagaimana apinya bisa bermula?" tanyaku.

     "Yah....." bibiku ragu-ragu, tidak mau membicarakannya. "Ini adalah cerita yang sangat menyedihkan. Dia bunuh diri. Ibu Yuki adalah wanita yang sangat bermasalah. Dia menuangkan bensin ketubuhnya dan kemudian membakar dirinya sendiri."

     "Astaga!" seru ku. "Mengerikan sekali."

     "Yah," Kata bibiku. "Keluarganya sangat terkejut, mereka menutup-nutupi hal itu dan kemudian berpuran-pura bahwa ibu Yuki meninggal saat kebakaran. Kami mengadakan pemakaman yang tertutup dan hanya mengundang kerabat dekat. Yuki tidak hadir. Yuki bahkan tidak tahu jika ibunya sudah meninggal. Dia pikir ibunya hanya sedang pergi liburan untuk waktu yang sangat lama. Kami tidak tega untuk mengatakan hal yang sebenarnya tentang ibunya."

     "Yuki yang malang." Gumamku.

      Bibiku mengangguk dengan sedih. "Yuki yang malang."

      Beberapa hari kemudian, Yuki meninggal.

      Bibiku mencoba untuk mengubah perilaku Yuki. Pada malam hari, ia memaksa gadis kecil itu untuk tidur sendiri di kamarnya. Meskipun Yuki menjerit dan menangis, bibiku meninggalkan Yuki disana sendirian dan mengunci pintu. Di pagi hari, ia melihat Yuki berbaring di tempat tidur dan tidak bergerak. Gadis kecil yang malang itu meninggal.

      Tidak ada orang yang tahu bagaimana ia bisa meninggal. Coroner tidak bisa menentukan penyebab kematiannya. Tidak ada luka ditubuhnya. Dia bahkan sangat sehat. Dia baru saja meninggal secara misterius pada malam hari. Tidal ada penjelasan.

     Setelah pemakaman, aku kembali kerumah bibiku. Semua orang terlihat sangat sedih. Bibiku mengembalikan kamera yang diberikan kepada Yuki kepadaku. Aku membawa kamera itu pulang dengan ku. Itu adalah benda agar aku bisa mengingat dirinya.

     Kartu memori penuh oleh, gambar acak yang diambil oleh Yuki. Aku melihat mereka satu per satu, menyeka air mata dari mataku. Ada foto-foto ketika di apartemenku, foto-foto di rumah bibiku, gambar bunga, anjing, mainan, permen, dan...... gambar-gambar konyol yang hanya diambil oleh seorang anak kecil.

      Kemudian, aku melihat foto terakhir dan itu membuat diriku gemetaran.

      Tanganku begitu gemetar.

      Aku ingin menjerit, tetapi tidak ada apapun yang keluar dari mulutku.

      Waktu yang ada di foto itu menunjukan, bahwa foto itu diambil ketika malam di saat ia meninggal.

      Ini adalah gambar terakhir yang di ambil oleh gadis malang itu, menggunakan kamera milikku:

                               

Never Ending Road


     Bertahun-tahun yang lalu, ada sebuah jalan yang di panggil oleh penduduk setempat sebagai "The Never Ending Road - Jalan Yang Tidak Pernah Berakhir". Ada yang bilang jika jalan yang dimaksud adalah jalan Lester di Corona, California dan ada orang yang berkata juga jika jalan yang dimaksud adalah Jalan Miette Hot Spring di Alberta, Kanada. Jalan itu sangatlah panjang dan memiliki banyak tikungan, jalan itu juga gelap dan berbatasan dengan hutan lebat, dan jalan itu juga melalui pegunungan.

     Menurut legenda, banyak orang yang berkendara saat malam hari melalui jalan itu dan kemudian tidak pernah terlihat lagi. Legenda Jalan yang tidak pernah berakhir itupun menjadi sangat terkenal dan membuat orang-orang takut untuk berkendara di jalan itu bahkan saat siang hari. Beberapa pengemudi bahkan akan kehilangan keberaniannya dan kemudian akan memutar balikkan arah, takut jika mereka berkendara di jalan itu maka mereka tidak akan pernah bisa kembali.

     Jalan itu memiliki sebuah tikungan tajam pada satu titik dan kemudian melengkung di sekitar ngarai besar. Tidak ada pagar pembatas saat berada di tikungan dan di sebelah sisi ngarai, jalan itu terus berlanjut.

     Saat musim panas, kru kerja yang bekerja untuk memperlebar jalan menemukan sesuatu yang sangat mengerikan tentang jalan itu. Salah satu pekerja mendorong batu kedalam ngarai dan kemudian batu itu seperti menimpa sebuah logam. Ketika mereka memanjat turun untuk melihat, para pekerja menemukan puluhan mobil di bawah ngarai itu. Mereka semua jatuh kedalam kematian mereka dan mayat membusuk dan sisa-sisa kerangka korban masih terikat di kursi mereka.

     Diketahui jika jalan yang berada di kedua sisi ngarai berbaris dengan sangat baik, sehingga bila dilihat dari sudut yang tepat, terutama pada malam hari, jalan itu menciptakan ilusi optik. Ngarai itu hampir tidak terlihat sedangkan jalannya terus naik dibukit sekitar ngarai. Orang-orang yang berkendara pada malam hari tidak akan tahu jika ada turunan yang sangat tajam didepan mereka sampai itu terlambat dan mereka kemudian akan berbelok dari tebing dan jatuh dalam kematian mereka.

     Mereka berkata jika polisi setempat menutup-nutupi penemuan itu, ingin menghindari skandal dan kemudian diam-diam menutup jalan itu, dan tidak pernah di kembali. Mayat-mayat yang ada di dalam ngarai itu tidak pernah bisa diangkat dari ngarai, dan mereka dibiarkan di bawah sana sampai hari ini, di kuburan besi mereka.

Kamis, 22 Januari 2015

Cell Phone

     Ada seorang wanita, ia mempunyai anak yang masih berumur enam tahun. Suatu hari, dia baru membeli ponsel baru. Saat ia pulang setelah kerja, dia mulai memasak makanan untuk makan malam, dan meninggalkan ponselnya di meja dapur.

     Anaknya datang ke dapur dan melihat ponsel ibunya. Dia bertanya kepada ibunya apakah boleh jika ia bermain dengan ponsel ibunya, dan ibunya mengizinkannya selama ia tidak menelepon seseorang atau menghapus sebuah pesan. Tentu saja, sang anak setuju dan kemudian pergi ke kamarnya dan bermain dengan ponsel ibunya.

     Sekitar jam 10 malam, dia naik ke lantai atas untuk memeriksa anaknya, dan kemudian ia melihat bahwa anaknya telah tertidur pulas di tempat tidurnya. Sedangkan ponsel ibunya tergeletak di lantai disamping tempat tidur. Diapun mengambilnya dan kemudian memeriksa ponselnya meskipun sudah jelas bahwa anaknya tidak menghapus apa-apa. Dia melihat beberapa perubahan kecil. Dia telah mengubah tema, latar belakang dan mengganti nada dering lama dengan yang baru.

     Dia menyadari bahwa anaknya telah mengambil beberapa gambar dengan kamera ponsel. Dia membuka folder foto dan melihat-melihat, "Imut sekali," pikirnya. Anaknya telah mengambil foto dirinya sendiri.

     Kemudian, ia melihat foto terakhir yang ada didalam folder. Ketika pertama kali melihatnya, dia tidak percaya. Apakah matanya mempermainkannya? itu adalah foto dari anaknya, yang sedang berbaring di tempat tidurnya. Tetapi hal yang mengganggu adalah apa yang bersembunyi di pojok kiri gambar.

                                 
     Tampaknya, di sisi kiri gambar ada sesosok wanita tua.

Car Keys

     Pada suatu malam,  seorang ayah dan putrinya sedang berkendara di jalan yang sepi.  Mereka kembali ke rumah setelah menghabiskan sepanjang hari mengunjungi ibu gadis itu di Rumah Sakit. Mendengarkan suara dentuman hujan dari atap mobil, gadis itupun kemudian mulai tertidur.

     Tiba-tiba, ada sebuah ledakan besar. Sang Ayah berjuang untuk menjaga mobil itu tidak tergelincir, tetapi mobil itu akhirnya tergelincir dan kemudian menabrak dinding batu.

     Setelah memeriksa, bahwa putrinya tidak terluka, sang ayah keluar dari mobil untuk memeriksa kerusakan. Kedua ban depan memiliki lubang yang sangat besar dan bemper kanan rusak oleh tembok. Sisa bagian mobil itu masih utuh tanpa cedera.

     "Kita harus mencari sesuatu untuk berkendara," jelasnya kepada putrinya, "Apapun yang terjadi barusan, membuat ban depan kita rusak."

     "Kau bisa memperbaikinya, 'kan?" tanya putrinya, agak terguncang karena kecelakaan barusan.

     "Tidak," jawab sang ayah, sambil menggelengkan kepalanya. "Aku hanya punya satu cadangan lagi di bagasi. Aku harus kembali ke kota dan mencari seseorang untuk menderek mobil kita, " Katanya. "Tidak terlalu jauh kok dari sini, kau menunggu saja dimobil sementara aku pergi."

     "Baiklah" jawab putrinya, dengan enggan. "Tapi tolong jangan terlalu lama."

     Sang ayah, bisa melihat di mata anaknya bahwa dia ketakutan.

     "Tenanglah," jawab sang ayah, sambil ia menutup pintu mobil. "Aku akan kembali secepat mungkin."

     Putrinya menyaksikan ayahnya lewat kaca spion saat ia berjalan susah payah menuruni jalan di tengah hujan yang lebat dan kemudian menghilang dalam kegelapan malam.

     Lebih dari satu jam berlalu, dan ayahnya masih belum kembali. Gadis itu mulai bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ayahnya hingga membutuhkan waktu berjam-jam. Dia sangat khawatir karena seharusnya ayahnya sudah kembali sekarang.

     Kemudian, dia melirik ke kaca spion dan melihat sebuah sosok pria dikejauhan, berjalan menuju mobil. Pada awalnya ia berfikir bahwa itu ayahnya, tetapi kemudian ia sadar bahwa itu adalah orang asing. Pria itu mengenakan pakaian overall dan ia memiliki janggut yang lebat. Dia membawa sesuatu yang besar di tangan kirinya, dan mengayun-ayunkannya.

     Sesuatu tentang pria itu membuat gadis itu sangat gugup. Saat ia mendekat, gadis itu menatap keluar jendela belakang dan menyipitkan matanya. Dalam cahaya redup, dia hanya bisa melihat apa yang ia genggam di tangan kanannya. Itu adalah pisau yang sangat besar, seperti pisau tukang daging yang besar.

     Berpikir dengan cepat, gadis itu sangat ketakutan sehingga ia langsung mengunci kedua pintu depan mobil, kemudian melompat kekursi belakang dan mengunci kedua pintu dibagian belakang mobil. Ketika dia melihat pria itu lagi, dia melihat pria asing itu berhenti di tengah jalan dan sepertinya sedang menatap langsung kearah sang gadis.

     Tiba-tiba, pria itu mengangkat tangannya dan gadis itupun menjerit ketakutan. Ditangan kirinya, ia memegang kepala ayahnya yang telah dipenggal.

     Dia hanya menjerit dan menjerit. Dia tidak bisa menahan diri. Jantungnya berdebar-debar, dan ia berjuang untuk bernapas. Ekspresi aneh yang ada di wajah ayahnya itu begitu mengerikan untuk dilihat. Mulutnya menganga dan matanya putih, sepertinya matanya dibalikkan kedalam kelopak matanya.

     Saat pria itu sampai di mobil, ia mendorong wajahnya hingga bersentuhan dengan jendela dan kemudian menatap kepada gadis itu dengan ekspresi gila, dengan matanya yang merah darah. Rambut pria itu berantakan dan tampak kotor sekali. Wajahnya ditutupi bekas luka yang dalam.

     Untuk sesaat, pria itu hanya berdiri disana, di tengah hujan yang deras, tersenyum kepada sang gadis seperti orang gila. Kemudian, ia meraih ke kantongnya, mengambil sesuatu dan perlahan-lahan mengangkat tangan kirinya.

     Dia memegang kunci mobil ayahnya.

Rabu, 21 Januari 2015

Baby Monitor


     Dibawah ini adalah cerita dari orang-orang yang mendengar hal-hal aneh dari monitor bayi mereka:

     1. Seorang ayah sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Sedangkan bayinya berada di lantai atas, tertidur di boks bayi. Di monitor bayi ia bisa mendengar istrinya meninabobokan bayinya. "Tidurlah...... tidurlah......" Dia tersenyum karena mendengar istrinya. Kemudian, pintu depan rumah terbuka dan kemudian istrinya masuk sambil membawa barang belanjaan.

     2. Tidak ada suara lain di dunia yang menenangkan selain tawa seorang bayi..... kecuali sekarang jam 1 malam..... dan kau sedang sendirian di rumah..... dan kau tidak punya bayi.....

     3. Sepupuku terbangun saat tengah malam, melihat ke monitor bayi dan melihat ini:
 
   
     4. Aku memiliki monitor bayi dengan kamera yang telah terinstal di kaki boks bayi anakku. Pada suatu malam, aku sedang menonton film di lantai bawah, saat aku melihat secara sekilas kearah layar monitor bayi. Dilayar it aku melihat hal yang begitu menakutkan, sesosok wajah yang terdistorsi (seperti kerasukan). Aku langsung berlari ke lantai atas dan masuk kekamar anakku. Aku melihat ke sekeliling tetapi tidak ada yang aneh, jadi aku menunggu di lorong dan mengintip melalui celah pintu. Sekitar 10 menit kemudian, aku melihat anakku berdiri dan kemudian meletakkan wajahnya berhadapan dengan kamera monitor. Kemudian dia tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Kemudian, dia berbaring dan pura-pura tertidur. Aku tertawa ketika melihat itu. Tetapi, malam-malam berikutnya hal sama terus terjadi di layar monitor. Perbedaanya adalah anakku terbaring di sofa disebelahku.

     5. Bayiku berumur 6 bulan dan ia sudah tertidur selama satu jam, ketika saat monitor bayi menangkap gelombang statik. Suamiku dan aku menatap untuk sejenak, kemudian terdengar suara dari monitor. Suaranya rendah, suara serak yang membuat kami ketakutan. Ia berkata, "Ambil bayi itu!". Kami berdua kemudian berlari melalui lorong menuju kamar anakku. Ketika kami masuk, tiba-tiba selimut yang digunakan oleh anakku untuk tidur terlempar, seolah-olah ada seseorang yang menarik selimut itu. Suamiku langsung mngambil anak kami, dan kemudian berlari keluar ruangan. Seluruh ruangan dirumah kami begitu dingin bahkan sampai kita bisa melihat uap napas kami sendiri. Kami masuk kedalam mobil dan kemudian pergi dan menghabiskan malam, dirumah ibu mertuaku.

     6.Bertahun-tahun yang lalu, aku bekerja membuat monitor bayi. Pada suatu hari, saat tes uji coba, aku mengambil monitor bayi dua arah dan meletakannya di apartemen terdekat. Aku bisa mendengar suara bayi yang sedang tertidur dan seorang wanita sedang mencuci piring. Sebagai bahan lelucon, aku kemudian berkata "Bicara" di headset milikku, kemudian aku mendengar sesuatu seperti suara iblis "Beri makan aku!!!". Lalu aku mendengar suara piring pecah.

     7. Aku memiliki monitor bayi yang memiliki mode penglihatan malam, sehingga aku bisa melihat anakku saat tertidur. Suatu malam, aku melihat layar monitor dan melihat anakku beridir. Lalu aku melihat tangan dua wanita mengangkatnya. Aku benar-benar kaget dan kemudian menyuruh suamiku untuk memeriksa bayi kami. Bayi kami masih tertidur di tempatnya, tidur nyenyak dan tidak ada sosok wanita disekitar kamar. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Lalu aku mendengar anjing tetanggaku menggonggong..... tetapi aku mendengarnya di monitor bayi kami. Lalu aku sadar bahwa tetangga kami memiliki kejadian aneh yang sama persis seperti kami, dan kemudian kami mengambil rekaman dari kamar anak mereka.

Intruder Alert


     Sekarang sudah tengah malam dan aku sedang berada di kamarku, mencoba untuk tidur. Aku mengganti saluran di TV dan melihat berita lokal. Pada bagian bawah layar, ada sebuah berita terbaru.

      "Pembunuh berhasil melarikan diri..... bersembunyi di daerah sekitar..... Polisi memperingatkan semua orang untuk tetap waspada..... di perkirakan pelaku memiliki senjata dan berbahaya....."

     Aku baru saja tertidur hingga aku terbangun oleh suara yang aneh di lantai bawah, sepertinya ada seseorang didalam rumah.

     Untuk sesaat, jantungku berdetak kencang dan kemudian aku berkeringat dingin karena ketakutan. Memfokuskan telingaku untuk mendengar, aku pikir aku mendengar suara yang lain. Suara itu terdengar seperti deritan pintu.

     Itu bukanlah imajinasiku, memang ada seorang penyusup didalam rumah.

     "Aku harus keluar dari sini, secepat mungkin!" Pikirku.

     Aku kemudian bangun dari tempat tidur sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara dan berjalan secara perlahan menuju jendela. Tubuhku bergetar dan aku berharap bahwa diriku tidak menimbulkan suara.

     Sesaat kemudian, aku mendengar langkah kai yang menuju lantai atas, jika mendengar suara langkah kaki itu, sepertinya penyusup itu lebih dari satu orang. Pada saat kapan saja, mereka bisa masuk kekamarku. Aku harus segera melarikan diri.

     Aku memanjat keluar jendela dan menuju atas garasi, bergerak secepat yang aku bisa tanpa menimbulkan banyak suara. Saat aku berada di tepi atap, aku meraih pipa pembuangan yang ada atap dan tembok, kemudian turun hingga ketanah.

     Saat aku berhenti, aku melihat ke jendela, aku baru saja berhasil melarikan diri, dan kemudian melihat lampu di kamarku menyala.

     "Hampir saja!" kataku.

     Rasa dingin menusuk punggungku, ketika aku berpikir jika diriku tertangkap oleh mereka.

     Aku berjalan dari halaman rumahku menuju hutan. Setelah diriku terhalangi oleh pepohonan barulah aku mulai berlari. Aku terus berlari, tersandung di kegelapan, berlari melalui semak-semak, sampai aku mencapai perumahan lain.

     Sambil memegang pisau, aku menuju rumah berikutnya.

Rabu, 14 Januari 2015

House of Mirrors

   
     Ada sebuah rumah dibagian kota tua Cadiz, Spanyol, yang dikenal sebagai "La Casa de los Espejos" atau "Rumah Kaca". Rumah itu memiliki tigz lantai yang sangat megah dan elegan dengan arsitektur yang membakitkan masa lalu Spanyol. Orang-orang yang percaya hantu dan mengetahui sejarah rumah itu sangatlah bodoh, dan pada malam hari mereka selalu menghindari rumah itu.

     Legenda mengatakan bahwa, bertahun-tahun yang lalu, seorang Laksana penting dalam angkatan laut Spanyol tinggal bersama istri dan anak perempuannya. Pekerjaannya sering menjauhkannya dari keluarga dan berlayar untuk jangka waktu yang lama dan kapalnnya pun sering melakukan perjalan dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Perjalanannya membawa dia kebanyak negeri asing yang eksotis.

     Sang Laksamana sangat disayangi dan dihormati oleh anak perempuannya yang cantik, melebihi hidup itu sendiri. Setiap kali ia pergi, putrinya akan melambaikan tangan dengan air mata mengalir di pipinya. Dia merindukan ayahnya dibandingkan apapun di dunia ini. Putrinya mengumpulkan cermin dan sebagainnya, sebagai tanda kasih sayang untuk ayahnya, setiap kali ia pulang dari perjalanan, ayahnya akan membawakan putrinya cermin yang baru sebagai hadiah.

     Betahun-tahun telah berlalu, rumah menjadi penuh dengan hiasan dan cermin yang indah. Gadis itu menikmati saat berjalan-jalan didalam rumahnya karena bisa melihat bayangannya yang berada dalam cermin setiap hari dimanapun ia berada didalam rumahnya itu. Ayahnya sering bercerita kepada teman-temannya dan rekan-rekannya bahwa putrinya itu adalah gadis tercantik di Candiz.

     Selama bertahun-tahun, istri dari Laksamana itu berubah menjadi tua dan kehilangan kecantikan wajahnya. Dia sangat membenci dirinya setiap kali menatap kedalam cermin dan menjadi sangat cemburu kepada putrinya yang sangat cantik. Perlahan, istri Laksamana itu tenggelam kedalam depresi dan membenci putrinya sendiri. Saat sang Laksamana pergi berlayar, istrinya sering memarahi dan berkelahi dengan putrinya sendiri.

     Hubungan ibu dan anak itupun berubah menjadi kebencian yang dirahasiakan oleh sang ibu didalam hatinya yang iri kepada putrinya sendiri. Dia yakin jika suaminya itu lebih mencintai putrinya dari pada dirinya sendiri. Dibutakan oleh rasa iri, pikirannya mulai penuh dengan hal-hall yang gelap dan kejam.

     Pada saat hari Laksamana meninggalkan rumah, istrinya mulai menjalankan rencananya yang kejam. Dia memberikan putrinya minuman yang beracun. Gadis yang malang itupun meminumnya dan sangat menderita selama berhari-hari, darah mulai keluar dari mulut dan matanya. Sebelum putrinya koma dan meninggal, ibunya yakin jika putrinya itu mati ia bisa menjalin hubungannya kembali dengan suaminya.

     Ayah dari gadis itupun pulang seminggu kemudian, dan bertemu dengan istrinya didepan pintu rumah. Istrinya kemudian dengan tenang memberitahu suaminya bahwa putrinya tertular penyakit yang sangat mengerikan dan kemudian meninggal saat suaminya pergi. Setelah mendengar berita buruk itu, sang ayah pun langsung menangis. Dia benar-benar hancur, dan menghabiskan hari-hari berikutnya dengan hanya duduk di tempat tidur anak kesayangannya itu.

     Pada suatu malam, saat sang ayah mengelap air mata dari matanya, ia kebetulan melirik kesalah satu cermin yang tergantung di dinding kamar. Apa yang ia lihat membuatnya sangat ketakutan. Di cermin, berdiri sosok anak kesayangannya itu. Saat ia melihat, hal yang mengejutkan terjadi. Putrinya memberi sebuah pesan.

     Didalam cermin, ia melihat istrinya meracuni minuman dan kemudian memberikan kepada anaknya. Dia menyaksikan putrinya itu terbaring di tempat tidur, dengan mata dan mulut mengeluarkan darah, berteriak kesakitan. Disamping tempat tidurnya, istrinya diam-diam tertawa. Melihat purti kesayangannya meronta-ronta kesakitan sebelum akhirnya menyerah terhadap rasa sakit, yang bahkan tidak bisa ditahan oleh orang miskin.

     Terteguh dan penuh dengan amarah, setelah ia mengetahui kebenaran itu, sang ayah kemudian berlari menuruni tangga dan kemudian meraih istrinya  dengan tangannya. Dia memaksa istrinya untuk mengakui kejahatan yang ia lakukan dan kemudian menyeret istrinya sendiri ke kantor polisi setempat dan berbalik masuk. Istrinya dijatuhi hukuman karena telah membunuh anaknya sendiri dan kemudian dijatuhkan hukuman penjara, untuk menghabiskan sisa hari-hari dalam hidupnya dibalik jeruji penjara.

      Namun, sang ayah tidak pernah pulih dari kematian putri kesayangannya itu. Dia hanya tidak tahan tinggal dirumah dimana putrinya dibunuh dengan begitu kejam. Setiap cermin yang ada dirumah itu selalu mengingatkannya kepada putrinya yang cantik itu dan ia pun tidak mampu untuk mengatasi rasa sakit akan kehilangannya. Dia kemudian pindah rumah dan meninggalkan Candiz, untuk melupakan masa lalunya yang begitu menyakitkan. Rumah itu kemudian ditinggalkan dan tidak terurus selama berdekade-dekade, dinding dalam rumahnya pun masih ditutupi oleh cermin-cermin.

      Orang-orang yang tinggal dekat dengan rumah itu mengklaim, bahwa pada tengah malam, mereka bisa mendengar teriakan yang bergema dari rumah tua itu. Mereka mengatakan pula jika suara itu terdengar seperti rintihan rasa sakit dari seorang gadis muda.

      Beberapa orang yang berani kemudian menjelajahi bangunan itu, untuk mengetahui asal suara itu. Suara-suara itu tampaknya berasal dari lantai atas. Mereka mendengar tangisan menyedihkan yang membelah malam. Jeritan itu terdengar aneh, sepertinya jeritan itu terpantul dari cermin yang ada di tembok-tembok rumah, seolah suara itu berasal dari cermin-cermin yang ada didalam rumah.

      Satu orang yang begitu penasaran dan juga ceroboh kemudian memecahkan salah satu cermin dengan sengaja. Mereka mengatakan bahwa ketika ia mengambil serpihan kaca itu dan melihat kedalam cermin itu, serpihan cermin itu tidak memantulkan wajah mereka. Sebaliknya, terpantul dari cermin, ia merasa ngeri melihat seorang gadis mati didalam cermin. Wajahnya memperlihatkan ekspresi marah yang langsung menusuk tulang belakang dan membuat mereka berlari keluar dari rumah itu dengan penuh ketakutan, berteriak-teriak didalam rumah.

      Orang lain yang masuk kedalam rumah itu, mengatakan jika mereka melihat sekilas, dari sudut mata mereka, seorang gadis mengawasi mereka dari dalam cermin. Setelah melihat itu, beberapa dari mereka melarikan diri dari rumah itu penuh ketakutan, mengatakan jika mereka itu beruntung bisa melarikan diri dengan selamat dari rumah itu.

       Bertahun-tahun telah berlalu, sejarah 'House of Mirror' dan apa yang terjadi disana telah menyebar dari Cadiz keseluruh penjuru Meksiko. Legenda itu menjadi begitu terkenal, banyak remaja pula yang datang dari jauh hanya untuk ingin menjelajahi rumah tua itu. Bangunan yang begitu menyeramkan pada saat malam hari. Kebanyakan dari mereka ingin mencari tahu kebenaran cerita itu sendiri.

      Beberapa tahun yang lalu, beberapa orang mengatur ketempat itu. Mereka mengadakan kontes untuk melihat siapa yang paling berani tinggal didalam rumah itu paling lama. Mereka mengatakan jika kalian memasuki rumah itu walaupun hanya beberapa menit saja, kalian tidak akan berani masuk kedalam lagi untuk kedua kalinya......

Selasa, 13 Januari 2015

Spook Light

     Spook Light Hill adalah sebuah area kecil diantara Joplin, Missouri dan Hornet. Berikut ini adalah cerita dari spooklight (cahaya hantu) yang terkenal dan bagaimana cahaya itu diberi nama seperti itu.

     Pada suatu malam yang gelap dan hujan, anak dari seorang petani sedang berkendara untuk pulang dari tempat kerjanya di kota. Saat ia dekat dengan rumahnya, ia melaju kesebuah bukit kecil. Ia berkendara terlalu cepat untuk cuaca yang berhujan dan kemudian mobilnya mulai tergelincir dan ia pun menabrak pohon. Sayangnya perempuan itu tidak memakai sabuk pengaman sehingga ia terlempar kedepan dan mengenai kaca depan mobil.

     Polisi dan pemadam kebaran tiba dengan perasaan ngeri oleh apa yang mereka lihat. Ketika mereka mencoba untuk mengeluarkan perempuan naas itu dari mobil, mereka sadar bahwa perempuan itu sudah meninggal. Kepalanya telah terpenggal karena kecelakaan itu. Setengah tubuhnya terjebak di kaca depan mobil, tetapi kepalanya tidak bisa ditemukan.

     Polisi telah mencari diseluruh area menggunakan senter, tetapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada kepala gadis anak petani itu. Mereka memutuskan untuk menunggu sampai siang hari untuk mencari lagi. Mereka pun menyampaikan berita mengerikan itu pada ayahnya yang langsung menangis.

     Keesokan paginya, ayah dari perempuan itu membantu para polisi untuk mencari kepala anaknya yang telah meninggal. Tetapi mereka tidak pernah menemukannya. Mereka mengatakan kepada sang ayah agar menguburkannya tanpa kepala. Itu adalah pemakan yang tertutup.

     Pada tahun-tahun setelah kejadian itu, ayahnya menjadi terobsesi dengan menemukan kepala anaknya yang hilang. Setiap hari ia mencari, berjalan naik dan turun tanpa membuahkan hasil. Pada malam hari, ia akan mencari lagi dengan menggunakan lentera dan mencari diladang dekat tempat kejadian, berharap menemukan kepala anaknya walaupun hanya beberapa bagian sajah. Tetapi tidak berhasil.

     Sang Ayah kehilangan semangat hidupnya. Dia membiarkan pertaniannya bangkrut. Dia tidak bisa makan, tidak bisa tidur, bahkan tidak bisa hidup tanpa menemukan kepala anaknya itu. Kesehatannya mulai terganggu dan kemudian ia pun meninggal, tanpa menemukan kepala putrinya.

     Semenjak itu, banyak tetangga melihat cahaya dari pria tua itu masih naik turun Bukit Spook Light pada malam hari. Mereka mengatakan jika hantunya bersembunyi di bayang-bayang Bukit Spook Light, berjalan naik turun, masih mencari kepala putrinya yang hilang.

The Bunnyman


     Udah lama gak ngeblog" nih, jadi pengen ngeblog nih, yaudah nih kasih urban legend ini ajah oke ;). The Bunnyman adalah urban legend tentang seorang pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri dan menghantui sebuah jembatan di Clifton, Virginia.

     Setelah perang sipil Fairfax Country, Virginia menjadi lebih berpopulasi dari pada sebelumnya dan sebenarnya ada sebuah rumah sakit jiwa yang dibangun disana. Tidak ada orang yang mau tinggal dekat dengan rumah sakit jiwa tersebut dan karena kekejaman publik, rumah sakit jiwa tersebu pun ditutup.

     Pihak administrasi memindahkan seorang pasien dan pada tahun 1904 pemindahan itu pu berhasil. Selama pemindahan, beberapa pasien berhasil melarikan diri dan bersembunyi disekitar hutan. Pasien-pasien yang melarikan diri itu benar-benar gila, delusi (sebuah penyakit psikologis) dan berbahaya. Kebanyakan dari mereka kembali ditemukan kecuali Marcus Lawster dan Douglas Griffen. Pihak berwenang menemukan sebuah jejak yang diyakini milik mereka, dan dikotori dengan kelinci yang setengah dimakan dan termutilasi.

     Jejak itu mengarah kedalam hutan yang menuju kesebuah jembatan penyeberangan yang melintasi sungai yang lebar. Disana mereka menemukan Marcus tergantung di pintu masuk terowongan. Ada sebuah catatan yang melekat dikakinya yang berbunyi, "Kau tidak akan pernah menemukanku, sekeras apapun kau berusaha! tertanda, The Bunny Man." Terowongan itupun diberi nama Jembatan Bunny Man, semenjak itu.

     Legenda menyatakan jika kau berjalan diterowongan itu sendirian pada tengah malam, Bunny Man akan menangkap dan menggantung mu di pintu masuk jembatan.

     Kematian yang tidak wajar dan penomena-penomena telah dihubungkan dengan Jembatan Bunny Man. Ada seorang lelaki muda dari Clifton, Virginia yang melintasi jembatan itu saat berpergian. Kemudian, dia membunuh orang tuanya dan menyeret tubuh orang tuanya menuju hutan dan menggantung mayat mereka di jembatan dan kemudian ia membunuh dirinya sendiri. Pada tahun 1943, tiga orang remaja, dua orang pria dan seorang gadis muda, mereka berada di Jembatan Bunny Man untuk malam Halloween. Ketiga remaja itu ditemukan tewas, tergantung di jembatan dengan tubuh mereka yang disayat terbuka, semuanya memiliki catatan yang melekat pada kaki mereka yang berbunyi, "Kau tidak akan pernah menangkap the Bunny Man!".

     Pada tahun 2001, setelah mendengar kisah itu, enam orang pelajar lokal dan seorang pemandu mencari di sekitar daerah itu. Mereka menemukan bagian kelinci yang dimutilasi saat pencarian dan kemudian meninggalkan hutan setelah mereka mendengar suara dan melihat sebuah sosok yang bergerak didalam hutan.