Sabtu, 27 Desember 2014

Squidward's Suicide

     Aku hanya ingin memulai dengan mengatakan jika kamu ingin jawaban pada akhir, bersiaplah untuk menjadi kecewa. Karena bukan hanya ada satu.

     Aku magang di studio Nickelodeon selama satu tahun pada tahun 2005 untuk gelar-ku dibidang animasi. Tentu saja aku tidak dibayar, orang yang magang kebanyakan tidak dibayar, tetapi tempat itu memiliki banyak fasilitas diluar pendidikan. Untuk orang dewasa mungkin hanya terlihat biasa, tapi jika anak-anak pasti akan tergila-gila.

     Sekarang, semenjak aku bekerja secara langsung dengan para editor dan animator, aku harus menonton setiap episode baru sehari sebelum diluncurkan. Aku  akan mendapatkan hak untuk melakukannya tanpa terlalu banyak rincian yang tidak dibutuhkan. Mereka baru-baru ini membuat film SpongeBob dan seluruh kreativitas para staff sepertinya melemah, sehingga akan memakan waktu pembuatan musim baru yang lebih lama dari pada sebelumnya. Tapi penundaan berlangsung lebih lama untuk alasan yang menjengkelkan. Ada masalah dengan seri ke-4 perdana yang mengatur semua orang dan semuanya untuk menunggu beberapa bulan lagi.

     Aku dan dua magang lainnya berada di ruang editing bersama dengan animator utama dan editor suara untuk final cut. Kami menerima salinan dari episode "Fear of a Krabby Patty" dan kemudian berkumpul disekitar layar untuk menonton. Sekarang, mengingat bahwa episode itu belum selesai sehingga sering memakaikannya kartu judul tiruan, semacam lelucon bagi kami, tentu saja judulnya palsu, dan kadang kami memberikan judul palsunya dengan hal-hal kotor, seperti "How s*x doesn't work" bukan seperti "Rock-by-a-bilvave" ketika spongebob dan patrick mengadopsi bayi kerang laut. Tidak begitu lucu tapi itu membuat kami tertawa terbahak-bahak, jadi ketika kami melihat judul "Squidward's Suicide" kami berpikir itu mungkin hanyalah lelucon yang mengerikan.

     Salah satu magang sedikit tertawa ketika melihatnya. musik The Happy Go dimainkan seperti biasa. Cerita bermulai ketika Squidward berlatih klarinet, mengeluarkan musik yang jelek seperti biasa. Kami mendengar Spongebob tertawa diluar rumah Squidward  sehingga Squidward-pun berhenti bermain klarinet, kemudian Squidward-pun berteriak kepada Spongebob untuk tidak berisik karena ia sedang latihan klarinet untuk konser malam ini. Spongebob tidak mengatakan apa-apa dan kemudian pergi menemui Sandy bersama Patrick. Adegan letusan gelembung-pun muncul dan ketika kami melihat adegan akhir konser Squidward, ketika hal-hal yang terasa janggal terjadi.......

     Sambil bermain, beberapa frame berputar ulang, tapi suaranya tidak (pada titik ini, suara disinkronisasikan dengan animasi, jadi, yah, itu tidak biasa) tapi ketika dia berhenti bermain, suara itu berhenti seolah terjadi adegan skip telah dilakukan. Ada beberapa percakapan sebelum para penonton mencemooh Squidward. Adegan mencemooh saat seperti itu jarang sekali terjadi dibeberapa kartun yang sejenis seperti ini, tetapi kau bisa dengar dengan jelas kejahatan didalamnya. Squidward terlihat tercengang dan merasa sedikit takut. Kemudian episode ini menyorot para penonton konser, dan terlihat Spongebob ditengah-tengah kerumunan, dan ia tampak mencemooh juga, orang-orang lainpun melakukannya. Meskipun begitu, itu bukanlah hal yang paling aneh. Apa yang aneh adalah semua orang memiliki mata berwarna merah yang cukup realistis, begitu detil. Jelas mata merah itu bukanlah mata dari orang-orang nyata, tapi sesuatu yang tampak lebih nyata dari pada CGI, pupil mata mereka merah. Salah satu magan saling bertatapan karena bingung, tapi karena kami bukan penulis naskah, jadi kami belum mempertanyakan daya tarik anak-anak terhadap episode ini.

   Layar kemudian kembali menyorot Squidward yang sedang duduk ditepi tempat tidurnya, dia terlihat begitu sedih. Melalui jendela rumahnya terlihat bahwa langit sudah malam dan menandakan bahwa adegan itu tidak lama setelah konser usai, hal yang paling mengganggu adalah tidak adanya suara, secara harfiah ada suara. Bahkan speakerpun tidak bersuara seolah-olah telah dimatikan. Meskipun statusnya memperlihatkan bahwa speaker itu bekerja. Squidward hanya duduk disana, berkedip, selama tiga puluh detik yang begitu sunyi tanpa suara, kemudian ia mulai menangis pelan. Squidward meletakkan kedua tangannya (tentakel) di depan matanya selama semenit penuh dan menangis dengan pelan, semua suara dilatar belakang sangatlah pelan dan nyaris tidak terdengar apapun. Kedengarannya seperti angin sedang berhembus dengan pelan.

     Layar secara perlahan mulai memperbesar wajah Squidward, secara perlahan maksudku itu hanya akan terlihat jika melihat bagian sudut layar dalam 10 detik terakhir. Tangisannya semakin keras, terdengar lebih banyak kesakitan dan kemarahan. Layar kemudian bergetar sedikit seolah-olah itu adalah likuan dalam dirinya sendiri, untuk sepersekian detik dan kemudian semuanya kembali normal. Terdengar suara hembusan angin yang melalui pepohonan semakin keras dan semakin parah, seolah-olah sedang terjadi badai. Bagian yang paling menakutkan adalah suara tangis Squidward, terdengar begitu nyata, seolah-olah suara itu bukan berasal dari speaker melainkan datang melalui sisi yang lain. Sebagus suara yang dimiliki studio, mereka tidak membeli peralatan untuk memperbagus kualiat suara.

     Dibalik suara hembuas angin dan suara tangisan, terdengar, suara seseorang yang sedang tertawa. Suara itu terdengar namun tidak lebih dari satu detik dan kemudian suara tawa itu akan hilang, bahkan kami memiliki waktu yang begitu sedikit untuk mendengar lebih jelas suara itu (kami menyaksikan episode ini dua kali, jadi maafkan aku jika ini terdengar terlalu spesifik, tetapi aku memiliki banyak waktu untuk berpikir tentang suara-suara itu). Setelah 30 detik, layarnya kabur dan mengejang keras dan sesuatu melintasi layar bagian atas, seolah-olah satu frame telah diganti.

     Pemimpin editor animasi memberhentika dan memutar ulang flare demi flare, apa yang kami lihat itu benar-benar mengerikan, itu adalah foto seorang anak yang sudah mati. Umur anak itu pasti tidak lebih dari enam tahun. Wajahnya hancur dan berlumuran darah, sebuah mata menggantung di wajah anak itu. Anak kecil itu telanjang, perutnya dipotong hingga seluruh organnya terlihat dan isi perutnya itu diletakkan disisi anak itu. Dia berbaring disisi trotoar yang mungkin adalah sebuah jalan.

     Bagian yang paling mengganggu adalah bahwa ada bayangan sang fotografer. Tidak ada rekaman kejahatan, tidak ada tag bukti atau spidol, dan sudut pandang foto itu benar-benar dirancang untuk menjadi bukti. Tampaknya sang fotografer adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian anak itu. Kami tentu saja merasa ngeri, tetapi ditahan, dan berharap bahwa gambar itu hanyalah sebuah lelucon yang mengerikan.

     Layar kembali ke Squidward, masih menangis, lebih keras dari sebelumnya dan setengah badannya berada di frame. Sekarang terlihat seperti ada darah mengalir diwajah dan matanya. Darah itu juga dilakukan dengan gaya realistis hiper, tampak seolah-olah jika kalian menyentuhnya maka tangan kalian akan berdarah. Sekarang angin mulai terdengar kembali seolah-olah angin itu berasal dari badai yang sedang terjadi ditengah-tengah hutan; bahkan ada suara gerakan cabang pohon. Suara gelak tawa yang mengerikan, suara musik yang mengerikan itu terdengar bahkan lebih dalam, dan berlangsung pada interval yang lebih panjang dan lebih sering terdengar. Setelah sekitar 20 detik, layar kembali berputar dan menunjukkan bingkai foto tunggal.

     Pemimpin ediror enggan untuk kembali, begitu juga dengan kami, tapi dia tahu bahwa ia harus melakukannya. Kali ini seorang gadis kecil, tidak begitu tua dengan anak laki-laki yang pertama. Dia berbaring menggunakan perutnya, jepit rambutnya tergeletak didalam genangan darah disampingnya. Mata kirinya terlalu keluar dan sepertinya mata kirinya sudah keluar dari kelopak matanya, gadis kecil itu telanjang juga kecuali bagian celananya. Isi perutnya ditumpuk diatas gadis kecil itu. Sekali lagi tubuh mayat anak kecil itu berada di tepi trotoar jalan dan bayangan sang fotografer terlihat lagi, sangat mirip dengan gambar yang pertama baik dalam bentuk tubuh bayangan itu ataupun yang lainnya. Aku harus menahan perasaanku untuk muntah, dan kemudian salah satu magan perempuan, berlari keluar ruangan, dan acarapun dilanjutkan.

     Setelah sekitar 5 detik foto kedua itu dimainkan, layar kembali menyorot Squidward yang sedang terdiam, begitupun semua suara, seperti itulah ketika adegan itu dimulai. Dia menjauhkan tentakel dari matanya, dan sekarang matanya kembali merah dengan gaya hiper realistis seperti sebelum-sebelummya. Matanya berdarah, merah, dan berdenyut. Dia hanya menatap layar, seolah-olah sedang menonton para penonton. Setelah sekitar 10 detik, ia mulai menangis, kali ini ia tidak menutup matanya. Suara itu menusuk gendang telinga kami dengan keras, dan sebagian besar ketakutan untuk mendengar suara-suara itu, termasuk suara tangisan dan jeritannya.

     Air mata dan darah yang menetes di matanya benar-benar menandakan bahwa ia benar-benar depresi berat. Suara angin kembali terdengar begitu, hingga meredam suara tawa yang mengerikan itu, dan kali ini foto itu masih ada selama 5 frame.

     Pemimpin animatorpun menghentikannya setelah keempat kalinya dan dia-pun didukung, Kali ini foto itu terdapat seorang anak laki-laki, dengan usia yang diperkirakan hampir sama, tapi kali ini adegan itu berbeda. Seluruh isi perutnya ditarik keluar dari perut anak laki-laki yang malang itu oleh sebuah tangan yang besar, mata kanannya keluar dan tergantung, darah-pun menetes dari kelopak matanya. Pemimpin animator melanjutkannya. Sulit dipercaya, yang berikutnya berbeda dari sebelumnya tetapi kami tidak bisa memberitahu apa yang berbeda. Dia melanjutkan ke adegan sama berikutnya. Dia ingin kembali keawal dan mempercepatnya, dan aku kehilangan itu. Aku muntah, animasi dan suara-suara itu seolah-olah bernapas ditengah-tengah layar. 5 frame itu berbeda seolah-olah karena foto yang berbeda, mereka dimainkan karena seolah-olah adalah bagian dari episode itu. Kami-pun perlahan memperhatikan foto itu, kami melihat kedua mata anak itu fokus kepada kami, bahkan kami melihat 2 frames dari anak itu mulai berkedip.

     Pemimpin editor suara memberitahu kami untuk berhenti menonton episode itu, dia harus memanggil sang pembuat Spongebob untuk melihat ini. Pak Hillenburg tiba setelah sekitar 15 menit. Ia bingung kenapa dia dipanggil kesini, jadi pemimpin editor hanya terus melanjutkan episode itu. Setelah beberapa adegan ditampilkan, semua jeritan, semua suara kembali berhenti. Squidward hanya terdiam dan melihat para penonton, penuh kengerian di wajahnya, setelah sekitar 3 detik. Tampilan layar kemudian menyorot keluar dan kemudian suara yang dalam berkata "Lakukan!" dan kita kemudian melihat senapan di tangan Squidward. Dia segera menempatkan senapan di mulutnya dan kemudian menarik pelatuknya. Darah yang realistis dan beberapa bagian otak tercetak di tembok belakang Squidward, dan tempat tidurnya, dan kemudian dia terjatuh. 5 detik terakhir dari episode ini menunjukkan tubuh Squidward di tempat tidur, di sisinya, satu mata tergantung dari sisa-sisa kepalanya yang ada di lantai, menatap kosong padanya. Kemudian episode berakhir.

     Pak Hillenburg jelas terlihat marah akan ini. Dia berteriak dan bertanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Kebanyakan orang meninggalkan ruangan pada saat itu, jadi hanya tersisa segelintir dari kami untuk tetap tinggal dan melihat episode itu lagi. Melihat episode itu dua kali hanya menanamkan ingatan akan setiap adegan di episode itu, dan menyebabkan mimpi buruk yang begitu mengerikan. Maaf tapi aku harus tetap tinggal.

     Satu-satunya teori yang terpikirkan adalah bahwa ada seseorang yang mengedit episode itu dan orang itu berada di studio gambar disini. CTO dipanggil untuk menganalisis ketika itu terjadi. Data analisis itu menunjukan bahwa episode itu diedit menggunakan material baru. Namun, pengatur waktu menunjukkan 24 sebelum kami melihatnya. Semua peralatan yang digunakan telah diperiksa untuk kemungkinan gangguan software dan hardware asing, dan mengira gangguan bahwa penanda waktu telah diubah dan menunjukkan waktu yang salah, tapi saat diperiksa tidak ada yang salah. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan untuk hari ini tidak ada yang tahu.

     Ada penyelidikan tentang sifat alami foto yang ada di episode itu, tapi tidak ada hasil apapun. Tidak ada anak yang teridentifikasi sebagai anak yang ada di foto itu dan tidak ada petunjuk dari foto itu ataupun petunjuk fiksi di dalam foto. Aku tidak pernah percaya fenomena yang tidak bisa dijelaskan sebelumnya, tetapi sekarang aku punya sesuatu yang dapat menjelaskannya tapi aku tidak bisa membuktikan apa-apa diluar barang bukti yang ada, jadi aku harus dua kali tentang banyak hal

Tidak ada komentar: